KUNTO PRABOWO, NIM. : 049615214
(2001)
PENGARUH SEKTOR-SEKTOR EKONOMI TERHADAP PRODUKSI SEKTOR PERIKANAN DI INDONESIA DALAM PENDEKATAN ANALISIS SOCIAL ACCOUNTING MATRIX TAHUN 1998.
Skripsi thesis, Universitas Airlangga.
Abstract
Pembangunan sektor perikanan di Indonesia selama ini secara keseluruhan menunjukkan hasil yang nyata dan menggembirakan, antara lain dibuktikan dengan produksi perikanan yang terus meningkat dari tahun ke tahun, walaupun keberhasilan tersebut tidak lepas dari pasang surut sebagai akibat dari berbagai faktor, baik nasional maupun internasional. Meningkatnya produksi perikanan ini akan meningkatkan penyediaan ikan untuk konsumsi di dalam negeri, meningkatkan ekspor hasil perikanan, memperluas kesempatan kerja dan kesempatan berusaha, meningkatkan pendapatan nelayan, serta turut mendorong pembangunan nasional secara keseluruhan. Semua itu merupakan dampak dari berbagai kebijakan yang ditetapkan. Untuk memformulasikan suatu kebijakan pembangunan di suatu sektor ekonomi, pemerintah membutuhkan informasi tentang keadaan perekonomian negeri (Indonesia ). Informasi itu dapat diperoleh melalui framework yang menggambarkan struktur produksi, dan potret ekonomi dari seluruh kelompok sosial -ekonomi. Dengan melalui Social Accounting Matrix (SAM) atau yang disebut dengan Sistem Neraca Sosial Ekonomi (SNSE) diharapkan kebutuhan informasi tersebut dapat terpenuhi. Pada prinsipnya SAM merupakan suatu sistem data yang fokus utamanya adalah pemaparan terhadap struktur produksi, distribusi pendapatan, dan konsumsi. Dengan demikian SAM berguna untuk mengetahui pengaruh suatu kebijakan terhadap produksi suatu sektor, dalam hal ini sektor perikanan.
Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui keterkaitan kegiatan produksi sektor perikanan dengan sektor-sektor ekonomi lainnya yang akan menentukan pengembangan sektor perikanan di Indonesia secara berkelanjutan dan berkesinambungan ( baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang) . Selain itu, juga untuk mengetahui pengaruh sektor-sektor ekonomi terhadap peningkatan produksi sektor perikanan di Indonesia dan memberikan informasi sebagai landasan suatu kebijakan yang nantinya dapat diterapkan.
Metode yang digunakan dalam mengolah data penelitian ini berdasarkan teknis matematis yang berupa transaction inverse matrix (matrik kebalikan) maupun matrik perkalian seperti yang terdapat pada tabel input-output (I - O). Dengan kata lain, perhitungan SAM didasarkan pada matrik pelipat ganda dan dekomposisi matrik pelipat ganda serta menggunakan data Sistem Neraca Sosial Ekonomi Indonesia tahun 1998.
Dengan penelusuran jalur ( analisis structural path) dapat melihat transmisi pengaruh dari suatu sektor ekonomi ke sektor tujuan (sektor perikanan). Hasil penelusuran jalur menunjukkan bahwa sektor ekonomi yang paling besar pengaruhnya secara langsung dan tidak langsung baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek adalah sektor perikanan itu sendiri. Ini mempunyai arti bahwa untuk meningkatkan produksi sektor perikanan harus terlebih dahulu memberdayakan sektor perikanan itu sendiri baik modal maupun tenaga kerjanya. Dan agar sumber daya perikanan dan lingkungannya tetap lestari dapat dilakukan melalui pelaksanaan Undang-Undang No. 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, serta peraturan-peraturan pelaksanaan lainnya yang berkenaan dengan pengelolaan sumber daya perikanan di Indonesia.
Sektor-sektor ekonomi, di luar sektor perikanan, yang berpengaruh secara langsung paling besar terhadap sektor perikanan baik dalam jangka panjang maupun dalam jangka pendek ialah sektor dalam blok Institusi yang berbasis non pertanian, di antaranya ialah sektor pengusaha bebas golongan rendah, tenaga tata usaha, pedagang keliling, pekerja bebas sektor angkutan, jasa perorangan dan buruh kasar di kota (kode sektor 31) dan di desa (kode sektor 28). Sedangkan sektor-sektor ekonomi, selain sektor perikanan, yang berpengaruh secara tidak langsung terhadap sektor perikanan baik dalam jangka panjang maupun dalam jangka pendek ialah sektor dalam blok Faktor Produksi, di antaranya ialah sektor tenaga kerja produksi, operator alat angkutan, manual (buruh kasar) penerima upah dan gaji di kota ( kode sektor 6) Dan sektor utama yang berperan sebagai jembatan utama pengaruh sektor -sektor ekonomi terhadap sektor perikanan di Indonesia adalah sektor industri makanan, minuman dan tembakau ( kode sektor 40) dengan pengaruh langsungnya sebesar 0,013145 yang menunjukkan bahwa apabila pemerintah menginjeksikan investasi sebesar Rp 10.000,-pada sektor tersebut akan mengakibatkan peningkatan pada sektor perikanan sebesar Rp 131,45.
Hasil ini menunjukkan bahwa sektor perikanan dapat ditingkatkan produksinya melalui pemberdayaan di dalam sektor perikanan itu sendiri dengan pengelolaan sumber daya perikanan secara terpadu dan lestari, serta peningkatan produktivitas di sektor perikanan baik modal maupun tenaga kerjanya. Dan juga pengembangan sektor perikanan dapat dilakukan melalui pengembangan di sector-sektor ekonomi di luar sektor pertanian, khususnya sektor makanan, minuman dan tembakau yang sangat menunjang peningkatan produksi perikanan di Indonesia.
Actions (login required)
|
View Item |