AZIZ AHMAD FUADY, 060012830
(2005)
PENGARUH LAMA PEMBERIAN' EKSTRAK DAUN JAMBU BIJI
(Psidium Guajava Limm)TERHADAP PERUBAHAN
GAMBARAN HISTOPATOLOGI GINJAL
TlKUS PUTIH (Rattus norvegicus).
Skripsi thesis, Universitas Airlangga.
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama pemberian ekstrak daun jambu biji (Psidium guajava Linn) berupa sirup Psidii terhadap gambaran histopatologi ginjal tikus putih (Rattus norvegicus).
Hewan coba yang digunakan sebanyak 30 ekor tikus putih betina berumur kurang lebih tiga bulan dengan herat badan rata·rata 150 g yang dibagi secara acak menjadi enam kelompok perlakuan dengan lima ulangan. Perlakuan PO (kontrol) diberi aquades selama 32 hari peroral sebanyak 0,7 mlIbariIkg herat badan. Pemberian sirup Psidii peroral dengan dosis yang sarna 0,7 mlIhariIkg herat badan, namun dengan lama pemberian yang berbeda yaitu: perlakuan PI diberi selama 2 hari, perlakuan P2 diberi selama 4 hari, perlakuan P3 diberi selama 8 hari, perlakuan P4 diberi selama 16 hari, dan perlakuan P5 diberi selama 32 hari. Setelah 24 jam setelah pemberian sirup Psidii terakhir setiap kelompok perlakuan, dilakukan pembedahan untuk mengambil organ ginjal guna dibuat preparat histopatologi dengan pewamaan Heamatoxilyn Eosin (HE). Kemudian preparat histopatologi ginjal diperiksa di bawah mikroskop cahaya dengan perbesaran 400x dan dilakukan penilaian.
HasH pemeriksaan preparat histopatologi ginjal dianalisis dengan uji Krusslcal-Wallis dan jika terdapat perbedaan yang nyata (P<0,05) antar perlakuan maka dilanjutkan dengan uji Z (Uji Perbandingan Berganda). Dati basil uji statistik yang dilakukan menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang nyata (p<0,05) terbadap perubahan gambaran histopatologi ginjal tikus putih, sehingga dapat disimpulkan bahwa pemberian sirup Psidii dengan lama pemberian dua hari sudah dapat menyebabkan perubahan gambaran histopatologi ginjal berupa perdarahan dan glamerulonefiitis dengan derajat kerusakan ringan. Pemberian yang lebih lama dapat menimbulkan kerusakan yang lebih parah pada perubahan gambaran histopatologi ginjal tikus putih berupa perdarahan, degenerasi tubuler. nekrosis. dan glomerulonefiitis dengan derajat kerusakan sedang sarnpai berat.
Actions (login required)
|
View Item |