EFEKTIFITAS PROSTAGLANDIN F2u INTRAUTERIN DIBANDINGKAN INTRAMUSKULER TERHADAP GERTAK PERSENTASE TIMBULNYA BIRAHI, KECEPATAN TIMBULNYA BIRAHI DAN PERSENTASE KEBUNTINGAN PADA KAMBING KACANG

Agus Wiyono, 069312014 (1999) EFEKTIFITAS PROSTAGLANDIN F2u INTRAUTERIN DIBANDINGKAN INTRAMUSKULER TERHADAP GERTAK PERSENTASE TIMBULNYA BIRAHI, KECEPATAN TIMBULNYA BIRAHI DAN PERSENTASE KEBUNTINGAN PADA KAMBING KACANG. Skripsi thesis, Universitas Airlangga.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
KK KH 46-00 WIJ E.pdf

Download (282kB) | Preview
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan dosis PGF 2U intrauterin terkecil yang sarna efektif dengan penyuntikan PGF2u 7,5 mg intramuskuler untuk menggertak birahi kambing kacang ditinjau dari persentase timbu]nya birahi, kecepatan timbulnya birahi dan persentase terjadinya kebuntingan setelah dikawinkan secara alam. .. Hewan percobaan terdiri dari 30 ekor kambing kacang betina dewasa yang sehat, telah beranak minimal sekali, tidak bunting dan tidak birahi. Tiga ekor pejantan kambing kacang yang sehat, penampilan dan libido baik serta telah menghasilkan keturunan yang baik digunakan sebagai pengusik dan pemacek. Kambing-kambing kacang betina tersebut secara acak dibagi menjadi lima kelompok perlakuan. Perlakuan tersebut adalah penyuntikan PGF2u 7,5 mg intramuskuI.::r (kontrol) (P I) dan pemberian PGF2u intrauterin dosis 1 mg (P II); 1,5 mg (P In); 2 mg (P IV): 2,5 mg (P V). 8ila timbul birahi dikawinkan dengan pejantan. Data hasil pengamatan timbulnya birahi dianalisis dengan uji Khikuadrat. Data kecepatan timbulnya birahi dianalisis dengan uji Anava dilanjutkan uj i BNT 5% bila berbeda nyata. Data teIjadinya kebuntingan kambing kacang dari yang timbul birahi setelah dikawinkan secara alam dianaHsis dengan uji Exact Fisher. Hasi! penelitian menunjukkan bahwa pemberian PGF2u intrauterin dosis 2 mg dan 2,5 mg tidak berbeda nyata atau sarna efektif dengan penyuntikan PGF2U 7,5 mg intramuskuler (kO:ltrol) terhadap timbulnya birahi yang hasilnya secara berurutan 67% (4/6), 83% (S/6) dan 83% (S/6). Pemberian PGF2u intrauterin dosis I mg dan 1,5 mg menimbulkan birahi 33% (2/6) dan 33% (2/6) yang berbeda nyata dengan kontrol. Kehma perlakuan pemberian PGFzu tidak membenkan perbedaan nyata terhadap kecepatan timbulnya birahi pada kambing kacang. Terjadinya kebuntingan dan kambing kacang yang timbul birahi antara tiap perlakuun pemberian PGF2u intrauterin tidak berbeda nyata dengan penyuntikan PGF2(X 7,5 mg inlramuskuler. Hasil kebuntingan dari kambing kacang yang timblll bnahl dari perlakuan pemberian PGF2u yaitu PGF2u 7,S mg intramuskuler : I mg: 1,5 mg: 2 mg dan 25 mg intrautenn hasilnya secara berurutan adalah ICH)Ou (5/5): 50~/;) (112); 100% (212); ]00% (4/4) dan 100% (5/S).

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: FULLTEXT TIDAK TERSEDIA
Subjects: S Agriculture > SF Animal culture > SF409 Small animal culture
Divisions: 06. Fakultas Kedokteran Hewan
Creators:
CreatorsNIM
Agus Wiyono, 069312014UNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorDjoko Poetranto, M.S., Drh.UNSPECIFIED
Depositing User: mrs hoeroestijati beta
Date Deposited: 21 Nov 2016 17:16
Last Modified: 14 Jun 2017 17:42
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/46410
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item