Kumia Indriana, 089912027
(2004)
PERSENTASE KELAINAN PADA MENCIT (Mus musculus.)
AKIBAT INDUKSI 2-METROXYETIIANOL (2-ME) PADA
MASA ORGANOGENESIS ANGGOTA.
Skripsi thesis, Universitas Airlangga.
Abstract
Senyawa 2-Methoxyethanol yang banyak digunakan dalam bidang industri telah diketahui bersifat embriotoksik (Scott et al., 1994) dan teratogenik (Rasjad et aI., 1991).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh 2-Methoxyethanol terhadap kemampuan reproduksi induk mencit dan mengetahui efek teratogeniknya bila diberikan pada masa organogenesis anggota.
Untuk tujuan tersebut, pada umur kebuntingan 9 hari dilakukan pemberian 2-ME dengan dosis II mmollkg berat badan pada induk mencit secara intraperitoneal pada kelompok perlakuan dan pemberian akuabides pada induk mencit dengan cara yang sarna pada kelompok kontrol. Kelainan ekstemal pada fetus dan kemampuan reproduksi induk berupa jumlah implantasi, fetus hidup, kematian intra uterus dan berat fetus diamati setelah pembedahan yang dilakukan pada umur kebuntingan 18 hari. Data berupa berat badan dan jumlah implantasi dianalisis menggunakan uji t dan data berupa jumlah fetus hidup, kematian intra uterus dan kelainan eksternal dianalisis menggunakan uji Mann Whitney.
Dari basil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa 2-ME bersifat embriotoksik dan teratogenik pada embrio yang sedang berkembang. Indikasi bahwa 2-ME bersifat embriotoksik adalah penurunan berat badan fetus dan fetus teresorbsi pada kelompok perlakuan yang berbeda secara signifikan bila dibandingkan dengan kelompok kontrol. Kelainan ekstemal yang muncul pada kelompok perlakuan berupa hematoma, kinky tail, anophtalmia, polydactyli, brachydactyli, ectrodactyli, dan talipes mengindikasikan bahwa 2-ME bersifat teratogenik
Actions (login required)
|
View Item |