NOVARANI DEWI INDAH PERMATASARI, 111111014 (2016) HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRES DAN KECENDERUNGAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA. Skripsi thesis, Universitas Airlangga.

Preview	Text (ABSTRAK) ABSTRAK.pdf Download (1MB) | Preview
	Text (FULLTEXT) PSI.101-16 Per h.pdf Restricted to Registered users only Download (60MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat stres dan kecenderungan kecanduan media sosial pada remaja. Remaja dapat mengalami stres ketika berusaha memenuhi tugas perkembangannya dan juga apabila tugas perkembangan tersebut akhirnya gagal terpenuhi. Tidak mudah untuk memenuhi tugas perkembangan karena terdapat banyak stressor. Remaja mengalami stressor dari kehidupan pribadi atau kehidupan sosialnya. Remaja tidak memiliki sumber daya yang cukup untuk mengatasi stressor sehingga dapat menyebabkan stres. Remaja kemudian melakukan koping stres, salah satunya dengan mengakses media sosial. Ketika remaja merasa nyaman menggunakan media sosial, maka remaja beresiko mengalami kecenderungan kecanduan media sosial. Penelitian ini dilakukan pada remaja awal dengan rentang usia 13-18 tahun yang terdiri dari 47 laki-laki dan 57 perempuan. Alat pengumpul data yang digunakan adalah kuisioner yang terdiri dari alat ukur stres yang disusun oleh Letari (2014) dan modifikasi alat ukur Internet Addiction Test (IAT) yang disusun oleh Young, (1998). Analisis data menggunakan teknik korelasi Spearman-Rho dengan bantuan program SPSS 21.0 for Windows. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara tingkat stres dan kecenderungan kecanduan media sosial pada remaja. Nilai koefisien korelasi antar kedua variabel adalah 0,422 dengan taraf signifikansi 0,000 (p<0,05). Kekuatan hubungan antara kedua variabel termasuk dalam kategori sedang. Korelasi positif menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat stres remaja, maka semakin tinggi pula kecenderungan kecanduan media sosial yang dialaminya.

Actions (login required)

View Item