AGUNG SAGITARIO WIDIANTORO, 049916395
(2004)
IMPLEMENTASI STRATEGI DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM USAHA MENINGKATKAN KEUNGGULAN KOMPETITIF (STUDI KASUS PADA PT.XXX DI GRESIK).
Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Manajemen persediaan merupakan suatu pennasalahan yang serius di sek'1or industri manufaktur maupun jasa. Suatu penelitian di Arnerika Serikat menyimpulkan bahwa biaya persediaan rata-rata adalah 30 % sampai 35 % dari nilai persediaan per tahun. Biaya-biaya tersebut mencakup biaya kerusakan, asurallSi, kesempatan dan keusangan. Jika suatu perusahaan bisa menekan tingkat persediaan pada tingkat yang paling optimal, dimana kemungkinan terjadinya kekurangan persediaan dan kelebihan persediaan adalah kecil, maka biaya persediaan yang akan dikeluarkan juga akan mengalami penurunan, yang pada akhimya akan meningkatkan profitabilitas perusahaan. Kemampuan perusahaan untuk menekan persediaan pada tingkat yang optimal tergantung pada penggunaan sistem pengendalian untuk. masing-masing jenis persediaan. Salah satu metode yang bisa digunakan adalah metode pengelompokkan persediaan berdasarkan prinsip Pareto dan analisa perputaran persediaan.
Klasifikasi persediaan berdasarkan prinsip Pareto mengelompokkan persediaan menjadi riga kelompok, yaitu Golongan A yang terdiri dari 10 % persediaan yang paling besar pemakaiannya (dalam rupiah) dalam satu tahun. Golongan B yang terdiri dari 18 % persediaan yang paling besar pemakaiannya (dalam rupiah) dalam satu tahun di bawah golongan A. Golongan C yang terdiri dari 72 % persediaan yang paling besar pemakaiannya (dalam rupiah) da1am satu tabun di bawah golongan A dan B.
Upaya pengendalian yang sama untuk. semua jenis persedian ada1ah tidak tepat karena adanya perbedaan nilai dan besamya pemakaian dian tara persediaan tersebut. Persediaan yang temasuk dalam kelompak A adalah sangat penting bagi perusahaan karena bemilai tinggi dan atau sering digunakan. Untuk itu maka perlu dibuat suatu sistem pengendalian yang menjadikan ringkat persediaan rata-ratanya rendah dan fleksible terhadap waktu pemesanan. Hal ini bisa dipenuhi dengan menggunakan Economic Order Quantity Model (EOQ). Sedangkan persediaan yang digolongkan dalam kelompok B dan C, karena relatif lebih rendah nilai persediaan dan pemakaiannya dikendalikan dengan metode Fixed Time Period Model atau seringjuga disebut Economic Order Interval (EOI). Interval waktu pemesanan untuk keiompok B adalah 2 rninggu sedangkan untuk kelompok C adalah 1 bulan.
Berdasarkan rekapitulasi persediaan yang telah dibuat diketahui bahwa kelompok A yang mewakili 10 % dari total item mewakili 67.2 % dari total nilai persediaan. kelompok B yang mewakili 18 % dari total item mewakili 22 % dari total nilai persediaan. kelompok C yang mewakili 72 % dari total item mewakili 10.8 % dari total nilai persediaan.
Dengan memakai metode ini dapat dihasilkan penghematan atas modal kerja per pesanan sebesar 38 %, yaitu dari Rp. 201.279.461 menjadi Rp. 124.838.872. Penurunan modal kerja juga mengakibatkan adanya penurunan biaya penyimpanan sebesar 38 %, dari Rp. 80.511.784 menjadi Rp. 49.935.548.
Actions (login required)
|
View Item |