REMYSARI MARTINA, 049611187E
(2001)
PENGARUH FAKTOR-FAKTOR SITUASIONAL TERHADAP EFEKTIFITAS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKSI BAGIAN PRODUKSI PADA PT. PETROKIMIA GRESIK.
Skripsi thesis, Universitas Airlangga.
Abstract
Dalam mencapai suatu tujuan perusahaan, sumber daya-sumber daya seperti tanah, modal, tenaga kerja dan keahlian sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan. Diantara faktor-faktor produksi yang dibutuhkan oleh perusahaan, SDM merupakan faktor produksi yang paling penting. Apabila sumber daya manusia ini dapat dikelola dengan baik, maka secara otomatis faktor-faktor produksi yang lain akan terkelola dengan baik pula. Untuk itulah kepemimpinan memegang peranan yang penting dalam pengelolaan SDM. Meskipun pengarahan dan perhatian yang diberikan pimpinan kepada bawahan selaLu mempunyai dampak positif terhadap palaksaan kerja dan pencapaian sasaran organisasi, pada kenyataannya masih terdapat beberapa variabel penting lainnya yang perlu diperhatikan seperti ciri-ciri seorang pemimpin dan faktor-faktor situasional.
Dalam penelitian ini, variabel yang digunakan adalah variabel hubungan pimpinan-bawahan (Xl), struktur tugas (X2), dan kekuatan posisi pimpinan (X3). Ketiga variabel tersebut dengan mendasarkan pada teorinya Fiedler, yang menyatakan bahwa efektifitas kepemimpinan dipengaruhi oleh kesesuaian gaya pimpinan dan situasi, apabila kepemimpinan cocok dengan faktor-faktor situasional akan menghasilakan efektifitas kepemimpinan (Fiedler 1964).
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ketiga faktor-faktor tersebut secara bersama mempunyai pengaruh terhadap efektifitas kepemimpinan, dam dari ketiga faktor situasional tersebut manakah yang paling berpengaruh terhadap efektifitas kepemimpinan Kepala Seksi:
Adapun tehnik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda dan dari hasil analisis diperoleh Y = 20,256 + 1,252 Xl + 0,775 X2 + 0,739 X3 + e. berdasarkan analisis data yang diperoleh dengan bantuan software SPSS Release 10.00 for windows, didapatkan hasil nilai korelasi R adalah 0,811 (81,1%) atau yang berarti menunjukkan hubungan yang kuat antara variabel bebas dan terikat. Karena besarnya koefisien korelasi tersebut mendekati 100% atau 1.
Sebagaimana diketahui bahwa suatu hubungan dikatakan sempurna jika koefisien korelasi mencapai 100% atau 1. Sedangkan untuk R2 (R square) = 0,657 atau 65,70% menunjukkan bahwa variabel bebas yang meliputi hubungan pimpinanbawahan,
struktur tugas, dan kekuatan posisi pimpinan secara bersama-sama mampu menjelaskan variasi atau perubahan variabel tergantung (efektifitas kepemimpinan) sebesar 65,70%, atau dapat dikatakan 65,70% perubahan variabel Y pada bagian produksi disebabkan oleh variabel Xl, X2, X3. Dan selebihnya sebesar 34,30% disebabkan oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model.
Dan berdasarkan uji F yang dilakukan diperoleh F hitung = 62,381 dimana F hitung ini nilainya lebih besar dari F tabel yaitu sebesar 1,987. Keadaan ini menunjukkan bahwa ketiga variabel tersebut berpengaruh terhadap efektifitas kepemimpinan Kepala Seksi di bagian produksi PT. Petrokimia gresik.
Sedangkan untuk uji secara parsial diketahui bahwa faktor hubungan pimpinan-bawahan (Xl), secara parsial sebesar 7,011, struktur tugas (X2) sebesar 4,077 dan kekuatan posisi pimpinan (X3) sebesar 3,177. Dari hasil uji parsial tersebut dapat diketahui bahwa ketiga variabel mempunyai pengaruh yang signifikan ( t hitung > t tabel ).dan dati ketiga faktor situasional tersebut yang mempunyai nilai t hitung paling besar adalah faktor hubungan pimpinan-bawahan. Maka faktor hubungan pimpinan bawahan mempunyai pengaruh yang dominan terhadap efektifitas kepemimpinan Kepala Seksi di bagian produksi PT. Petrokimia Gresik.
Actions (login required)
|
View Item |