MERY LASMANANINGRUM, 040013260 E
(2003)
ANALISIS ABC UNTUK EFISIENSI BIAYA PERSEDIAAN OBAT PADA APOTEK "X" DI SURABAYA.
Skripsi thesis, Universitas Airlangga.
Abstract
Semua tipe manajer dalam organisasi kesehatan dan fannasi menghadapi tugas yang semakin berat untuk mengurangi beban-beban operasionaL Melalui penggunaan dasar teknik-teknik manajemen persediaan, seorang manajer daral dengan eepat mengadakan prioritas untuk item-item persediaan ohat dan mengembangkan kebijaksanaan persediaan yang tepal. Pengendalian persediaan yang baik akan menghasilkan biaya-biaya yang terkandung dalam persediaan seminimal mungkin sehingga persediaan berada pada tingkatan yang paling optimal. Cara paling umttm yang dapat digunakan adalah pengklasifikasian selurun jenis persediaan obat berdnsarkan jumlah pemakaian selama periode tertentu (Anafisis ABC).
Penelitian inl menggunakan pcndekatan kualitatif dan bersifal deskriptir kuantitatif. Klasifikasi persediaan bcrdasarkan analisis ABC, dilakukan dengan eam mengelompokkan persediaan menjadi tiga bagian, yailu kelompok A, yang tcrdiri dan 11,62 % dari jumlah persediaan yang memiliki nila; persedial.lll tertinggi dan mewakih 87,97% total nilai perscdiaan. Kelompok B yang terdiri dan 17,42% dari jumlah persediaan yang mcmlliki niiai perscdiaan tcrtinggi di bawah kelompok A dan mewakiJi 8% lolal nilai persediaan, dan kelompok C yang terdiri dad 70,96% dari jumlah persediaan yang memiliki Ililai persediaan tertinggi dt bawah kelompok A dan H yang mewakili 4,03% total nilai persediaan. Berdasarkan pengklasifikasian persediaan diatas selanjutnya ditentukan kategori pemesanan untuk masing-masing kelornpok. Kelompok A menggunakan I:'OQ tvfodel, sedangkan persediaan dalam kclompok 13 dan C menggunakan FIxed Inlerva{ Model. Interval \Vaktll pemcsanan untuk kelompok B adalah satu bulan dan kelompok C adalah dua bulan.
Penggunaan pendekatan analisi, ABC 1111 dapal berpengaruh pada pengnematan modal kerja per pesanan ,ebesor 78,3%, yaitu Rp.151.902.048 menjadi Rp.32.994.776. penurunan modal kerya juga mengakibatkan adanya pcnurunan biaya penyimpanan sebesar 78,3% dari Rp.15.190.205 mcnjadi Rp.3.299.478 karena frekuensi peesanan yang sernakin mcningkal. Sebaliknya, biaya penyimpanan yang scmakin rnenurun berpengaruh pada biaya pemesanan yang scmakin meningkat scbesar 75% aiau Rp.252.000. Pcngendalian tcrhadap perscdiaan layak dilakukan mengmgat persediaan bcmilai sangat material dan membutuhkan investasi yang sangat bcsar.
Actions (login required)
 |
View Item |
