MAGHFIROH HANDRIA ULFA, 070810010 (2016) STRATEGI DINAS PERTANIAN DALAM MEMBERDAYAKAN KELOMPOK TANI CABAI UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING DI KELURAHAN MADE KOTA SURABAYA. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) abstrak.pdf Download (230kB) | Preview
	Text (FULL TEXT) Skripsi Maghfiroh Handria Ulfa - with bookmark.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Pertanian masih menjadi mata pencaharian utama di Indonesia. Saat ini praktek pertanian di kota (Urban Farming) dilakukan hampir di semua belahan dunia termasuk di Indonesia. Salah satu wilayah di Surabaya dimana terdapat Urban Farming adalah di Kelurahan Made, Kecamatan Sambikerep. Cabai menjadi komoditas yang paling banyak ditanam di Kelurahan Made yang mana juga menjadi produk unggulan Kota Surabaya di bidang pertanian. Kualitas cabai di Kelurahan Made ini cukup baik dan lebih awet beberapa hari, jadi banyak diekspor ke luar Surabaya. Kelompok tani Made pernah menjadi juara III tingkat Provinsi di tahun 2009 mengalahkan Malang dan Blitar. Di tengah serangan produk asing terhadap komoditas lokal bidang pertanian, Pemerintah Kota Surabaya mendorong peningkatan kualitas produk pertanian, perikanan dan peternakan agar kelompok tani bisa bersaing di ekonomi global. Terkait dengan hal tersebut, Dinas Pertanian Kota Surabaya berupaya untuk memberdayakan kelompok taninya menggunakan strategi-strategi untuk meningkatkan daya saingnya. Dalam menganalisis strategi yang dimiliki oleh Dinas Pertanian Kota Surabaya adalah menggunakan analisis SWOT. Data yang diperoleh di lapangan menunjukkan bahwa strategi yang dimiliki oleh Dinas Pertanian Kota Surabaya adalah strategi intensif melalui strategi penetrasi pasar dan strategi pengembangan pasar, dengan hasil pernah ditawari kerja sama dengan beberapa perusahaan meskipun tidak diambil, ekspor hingga ke luar negeri, mendapat kunjungan dari orang asing baik dalam rangka wisata maupun studi banding. Selanjutnya melalui strategi pengembangan produk, dengan hasil yaitu para petani bisa lebih mudah dalam mengakses informasi melalui internet tentang OPT (Organisme Pengganggu Tanaman), harga produk, dsb. Selain itu juga ada strategi peningkatan program pelatihan, dengan hasil para petani bisa mengenali jenis OPT dan mengetahui cara bertanam semi organik dengan belajar langsung di lapangan dengan penyuluh pertanian

Actions (login required)

View Item