MUHAMMAD DAHLAN, 049414615
(2001)
ANALISIS PERBANDINGAN PENGHIMPUNAN DANA DEPOSITO BERJANGKA PADA BANK DI INDONESIA PADA MASA SEBELUM KRlSIS MONETER DENGAN MASA KRlSIS (PERIODE APRIL 1994-JUNI 1997 DENGAN JULI 1997-JUNI 1999).
Skripsi thesis, Universitas Airlangga.
Abstract
Sektor perbankan merupakan sektor yang sangat penting peranannya dalam pembangunan nasional baik sebagai financial inlermediary ataupun sebagai agent ofdevelopment. Mengingat begitu strategisnya peranan industri perbankan , maka otoritas moneter secara bertahap dan berkesinambungan melakukan deregulasi perbankan yag bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, modern i sasi dan profesionalisme dalam industri perbankan. Berbagai deregulasi perbankan dikeluarkan muali paket 1 Juni 1983 yang dikenal dengan Pakjun '83 sampai dengan Paket 29 Mei 1993 yang dikenal dengan Pakmei'93.
Dalam penelitian ini, diteliti apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara pertumbuhan penghimpunan dana deposito berjangka pada Bank: Umum di Indonesia maupun antara kelompok bank umum di Indonesia yaitu: Bank persero. Bank Swasta Nasional. Bank Pembangunan Daerah. Bank Asing dan Bank: Campuran sebelummasa krisis moneter (periode April 1994-Juni 1997) dan pada masa krisis moneler (periode Juli 1997-Juni 1999). DaTi hasil penelitiah ini diketahui bahwa tidak terdapat pcrbedaan yang berarti antar pertumbuhan penghimpunan dana deposito beIjangka pada Bank Umum di Indonesia maupoun antara kelompok bank umum di Indonesia yaitu: Bank Swasta NasionaI, Bank Pembangunan Daerah. Bank Asing dan Bank campuran pada masa sebelum krisis moneter dengan masa krisis moneter, kecuali pada Bank Persero ..
Pada periode April 1994-J uni 1997, kondisi perekonomian beIjalan sangat stabi] dengan tingkat pertumbuhan rata-rata dialas 6.5%. Dalam hal ini masyarakat cendrung melakukan investasi langsung pada sektor riiL Pemberlakuan kebijakan moneter (menaikkan SBl) yang berdampak pada meningkatkan suku bunga deposito pada bank-bank umum di Indonesia bertujuan menyerap dana dari masyarakat untuk mcngantisipasi capiLal flight, tidak direspon positif oleh masyarakat karena kondisis politik dan keamanan yang tidak stabilitas.
Adanya perbedaan yang berarti antara pertumbuhan perhimpunan dana deposito berjangka pada Bank Persero di Indonesia pada saat sebelum krisis moneter (periode April 1994 -Juni 1997) dengan pertumbuhan perhimpunan dana deposito berjangka oleh Bank Persero di Indonesia pada saat krisis moneter (periode JuJi 1997-Juni 1999) dikarenakan melemahmya kepercayaan masyarakat terhadap kinerja perbankan swasta nasional Indonesia yang berawal dari dicabut izinya 16 bank swasta per November 1997. Sehingga masyarakat cendrung memindahkan asset deposito berjangkanya kepada Bank Persero.
Actions (login required)
|
View Item |