FAIZAH NURHAYATI, 049615340
(2001)
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DEFISIT KEMBAR(DEFISIT ANGGARAN PEMERINTAH DAN DEFISIT TRANSAKSI BERJALAN) INDONESIA 1984 -1997.
Skripsi thesis, Universitas Airlangga.
Abstract
Konsep defisit kembar (defisit anggaran pemerintah dan defisit transaksi berjalan) telah menjadi perdebatan para ahli ekonomi dunia sejak akhir tahun 1980. Hingga saat ini Crowding Out international yaitu mekanisme bagaimana defisit anggaran pemerintah menciptakan defisit transaksi berjalan diyakini masih relevan. Menarik untuk diamati karena perekonomian Indonesia selama kurun waktu 1984 1997 juga mengalami defisit kembar bahkan dengan kecenderungan makin besar. KllUSUS untuk anggaran pemerintah (APBN) selama ini selalu dilcatakan berimbang walaupun sebenarnya defisit bahkan bertambah besar dari tahun ke tabun dan diikuti oleh defisit pada neraca transaksi beIjalan.
Sebenamya banyak faktor yang mempengaruhi defisit transaksi beIjalan. Namun dalam penelitian ini, variabel-variabel yang diduga berpengaruh adalab pertumbuhan ekonomi, inflasi, tingkat bunga domestik, tingkat bunga luar negeri dan kurs. Dengan mengacu pada model tersebut maka hipotesis yang diajukan adalah : Pertama, diduga bahwa pertumbuhan ekonomi, inflasi, tingkat bunga domestik, tingkat bunga luar negeri, dan kurs mempunyai pengaruh yang nyata terhadap transaksi berjalan di Indonesia selama kurun waktu 1984 -1997. Kedua, diduga defisit kembar di Indonesia teIjadi melalui mekanisme Crowding Out international yang bekerja melalui tingkat bunga domestik dimana makin tinggi tingkat bunga domestik makin besar pula defisit transaksi beIjalan Indonesia.
Hasil penelitian melalui analisis regresi linier berganda dengan menggunakan metode OLS dengan SPSS 10 memberikan kesimpulan bahwa hipotesis pertama diterima dan hipotesis kedua ditolak. Dengan kata lain pertumbuhan ekonomi, inflasi, tingkat bunga domestik, tingkat bunga luar negeri dan kurs mempunyai pengaruh yang nyata terhadap transaksi beIjalan selama kunm waktu 1984 -1997, tetapi tidak teIjadi Crowding Out international dalam perekonomian Indonesia. Defisit transaksi berjalan Indonesia tidak berlangsung melalui mekanisme tersebut tetapi disebabkan oleh surplus pada neraca modal. Tingkat bunga domestik yang begitu tinggi di Indonesia menyebabkan neraca modal Indonesia selalu dan makin surplus sehingga pada akhirnya membuat neraca jasa menjadi defisit dan diikuti oleh defisit transaksi beIjalan .
Actions (login required)
|
View Item |