LENY MEILANASARI, 049715729
(2003)
PENGARUH MODAL, TENAGA KERJA, DAN BAHAN BAKU TERHADAP OUTPUT PADA INDUSTRI KAYU DAN BARANG DARI KAYU (ISlC 33) DI INDONESIA
TAHUN 1986-2001.
Skripsi thesis, Universitas Airlangga.
Abstract
Industri kayu di Indonesia mempunyai prospek yang cukup cerah di masa mendatang hal ini dapat dilihat dari kontribusi dari produksi pengolahan kayu terhadap penerimaan devisa negara cukup signifikan. Disamping itu bahan bakunya yang melimpah karena Indonesia mempunyai luas hutan sebanyak 109.791 juta hektar yang merupakan terluas ketiga di dunia. Dimana didalamnya terdapat 6.000 jenis kayu dimana 400 jenis kayu merupakan jenis kayu yang memenuhi syarat untuk dipakai sebagai bahan baku industri kayu olahan.
Untuk itu penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang industri kayu dan barang dari kayu di Indonesia, sedangkan masalah yang diteliti adalah pengaruh modal, tenaga kerja, dan bahan baku terhadap output industri kayu dan barang dari kayu di Indonesia. Variabel terikat pada penelitian ini adalah output industri kayu (ISIC 33) dengan variabel bebas modal (Xd, tenaga kerja (X2), dan bahan baku (X3)'
Berdasarkan uji koefisiensi menunjukkan bahwa dua dari tiga variabel bebas., yaitu modal dan bahan ba~1l bernilai positif, artinya bila terjadi perubahan pada variabel bebas (variabel lain konstan) maka akan mengakibatkan perubahan pada variabel terikat dengan arah yang sama. Sedangkan pada varia bel bebas tenaga kerja beruilai negatif, artinya jika terjadi perubahan pada variabel bebas (variabel lain konstan) maka akan mengakibatkan perubahan pad a variabel terikat dengan arah yang berlawanan. Hasil uji t dari variabel bebas adalah : variabel modal (2,509), variabel tenaga kerja (-3,038), dan bahan baku (4,630), dimana semua variabel bebas terse but mempunyai nilai yang lebih besar dari t tabel (2,201), artinya bahwa masing-masing dari varia bel bebas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel output industri kayu dan barang dari kayu (ISIC 33) di Indonesia. Nilai F hitung (32,454) lebih besar dari F tabel (3,36), artinya bahwa seomua varia bel bebas secara bersama-sama mampu menjelaskan variabel terikat (output industri kayu) secara signifikan. Berdasarkan nilai uji t diketahui bahwa varia bel bahan baku mempunyai nilai koefisien yang lebih besar daripada variabellain sebesar 4,630, artinya variabel bahan baku merupakan varia bel yang dominan dalam mempengaruhi output industri kayu dan barang dari kayu (ISIC 33) di Indonesia tahun 1986-2001.
Actions (login required)
|
View Item |