PEMAHAMAN APARAT PEMERIKSA FUNGSIONAL PAJAK DI KANTOR PEMERIKSAAN DAN PENYIDlKAN PAJAK SURABAYA TERHADAP KECUKUPAN BAHAN BUKTI KOMPETEN

PRIYANTO, 049620957 E (2000) PEMAHAMAN APARAT PEMERIKSA FUNGSIONAL PAJAK DI KANTOR PEMERIKSAAN DAN PENYIDlKAN PAJAK SURABAYA TERHADAP KECUKUPAN BAHAN BUKTI KOMPETEN. Skripsi thesis, Universitas Airlangga.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
A 193-00 Pri p.pdf

Download (220kB) | Preview
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Untuk mengurangi ketergantungan pada pmJaman luar negeri, dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hams diusahakan berasal dari sumber dalam negeri. Penerimaan pajak merupakan sumber potensial yang harns digali untuk menunjang dana APBN tersebut. Untuk menggali potensi tersebut sistem perpajakan harns mampu menjangkau selurnh wajib pajak sebagai warga negara. Untuk memenui kebutuhan sistem perpajakan tersebut pada tahun 1984 sistem perpajakan di Indonesia telah diubah dari oficial assesment system menjadi selfassesment sy~tem. Dengan selfassesment system wajib pajak sebagai warga negara mempunyai kesempatan untuk ikut membiayai pembangunan meialui sistem menghitung, memperhitungkan dan melaporkan sendiri pajak yang terntang. Menurnt Chaizi Nasucha (1999) ada dua faktor yang menentukan keberhasilan self assesment system yaitu kepatuhan sukarela (voluntary compliance) dan sistem pemeriksaan pajak (tax examination system). Esensi self assesment system pada hakekatnya adalah kepatuhan wajib pajak itu sendiri karena hanya wajib pajak yang patuh yang mengetahui besarnya pajak yang terutang yang benar terhadap dirinya. Pada kenyataannya dua faktor tersebut di atas berkaitan. Sistem pemeriksaan pajak dalam selfassesmentsystem sebaiknya tidak ditekankan untuk menentukan pajak terutang, tetapi untuk menguji kepatuhan wajib pajak. Pada akhimya sistem pemeriksaan tersebut harns mampu membentuk kepatuhan wajib pajak, selain sebagai upaya untuk menegakkan hukum (law enforcement). Untuk memenuhi tujuan tersebut maka pemeriksaan harns mampu mengungkap manipulasi yang dilakukan wajib pajak. Keberhasilan pemeriksaan tergantung pada ketersediaan informasi sebagai bahan bukti. Sehubungan dengan banyaknya wajib pajak yang harus diperiksa dan pembatasan-pembatasan waktu, maka pemeriksa harns mampu menggunakan keahliannya untuk mengumpulkan j umlah dan jenis bah an bukti yang rei evan, kompeten, cukup dan pelaksanaan pengumpulannya tepat waktu agar dapat mengungkap manipulasi yang dilakukan waj ib pajak. . Sehubungan dengan pentingnya pengumpulan bahan bukti yang cukup, maka dalam penelitian ini dilakukan penelitian mengenai pemahaman Aparat Pemeriksa Fungsional Pajak di Kantor Pemeriksaan dan Penyidikan Pajak (Karikpa) Surabaya terhadap kecukupan bahan bukti kompeten. Hasil analisis statistik terhadap data yang dikumpulkan dengan kuesioner menunjukkan bahwa Aparat Pemeriksa Fungsional Pajak di Karikpa Surabaya memahami kecukupan bahan bukti kompeten.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: H Social Sciences > HJ Public Finance > HJ9-9940 Public finance > HJ2240-5908 Revenue. Taxation. Internal revenue > HJ4113-4601 Property tax
Divisions: 04. Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Creators:
CreatorsNIM
PRIYANTO, 049620957 EUNSPECIFIED
Depositing User: Ms noviyanti wulandari
Date Deposited: 04 Dec 2016 16:38
Last Modified: 20 Jun 2017 18:57
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/48036
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item