AMARIELIES FITRI KUSUMAWARDHANI, 040217505 (2006) PENGARUH NONPERFORMING LOAN TERHADAP EFISIENSI BIAYA PADA BANK-BANK KOMERSIAL DI INDONESIA. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2006-kusumaward-2862-b13006.pdf Download (185kB) | Preview |
|
Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-s1-2006-kusumaward-2862-.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Persaingan yang intensif pada sektor jasa keuangan telah memberi tekanan lebih besar pada marjin laba, oleh karena itu, efisiensi menjadi hal penting yang harus dipertahankan oleh bank-bank komersial. Sejak krisis ekonomi terjadi di Indonesia, banyak bank-bank bangkrut akibat ketidakefisiensian yang akhirnya ditutup. Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap efisiensi adalah besarnya kredit bermasalah yang terjadi pada proses penyaluran kredit perbankan. Penelitian ini menguji pengaruh non performing loan (rasio kredit bermasalah terhadap total kredit) terhadap efisiensi biaya, dengan variabel kontrol capital adequacy ratio, giro wajib minimum, penyisihan penghapusan aktiva produktif terhadap aktiva produktif, loan to deposit ratio. Studi ini menggunakan hipotesis "bad luck" yaitu kejadian eksternal dapat mempercepat peningkatan NPL pada bank. Setelah pinjaman melewati batas pelunasan, bank mulai mengeluarkan usaha manajerial tambahan dan biaya yang berhubungan dengan NPL. Biaya operasional tambahan misalnya, pengawasan terhadap peminjam yang lalai bayar, biaya menganalisis dan negosiasi, biaya mengukur, memelihara dan menjual jaminan, biaya mempertahankan keamanan dan image bank, dan pengalihan perhatian manajemen dari penyelesaian masalah yang lain. Biaya-biaya tersebut terjadi setelah meningkatnya NPL, sehingga peningkatan NPL dapat menyebabkan menurunkan efisiensi biaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Sampel yang digunakan adalah seluruh bank-bank komersial di Indonesia yang memiliki kelengkapan data dari laporan keuangan selama empat tahun (2001-2004). Hasil penelitian menunjukkan bahwa NPL berpengaruh positif signifikan terhadap rasio BOPO (efisiensi biaya). Semakin tinggi NPL, maka rasio BOPO makin tinggi, artinya semakin tidak efisien. Sama halnya dengan NPL, PPAP berpengaruh positif signifikan terhadap efisiensi biaya. Capital adequacy ratio berpengaruh negatif signifikan, sedangkan GWM dan LDR tidak berpengaruh secara signifikan terhadap efisiensi biaya.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2 B.130/06 Kus p | ||||||
Uncontrolled Keywords: | BANKS AND BANKING; COST ACCOUNTING | ||||||
Subjects: | H Social Sciences > HG Finance > HG1-9999 Finance > HG1501-3550 Banking | ||||||
Divisions: | 04. Fakultas Ekonomi dan Bisnis > Manajemen | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Nn Luluk Lusiana | ||||||
Date Deposited: | 16 Nov 2006 12:00 | ||||||
Last Modified: | 07 Jun 2017 18:35 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/4913 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |