DWI RUKlYAH, 079514775
(2000)
KEPEMIMPINAN POLITlK PEREMPUAN DALAM PANDANGAN ELIT PARTAI ISLAM (Studi Deskriptif Opini Elit Partai Islam di Surabaya
Tentang Polemik Pencalonan Megawati Sebagai Presiden Ke-4 RI.
Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Kepemimpinan politik perempuan di era modernisasi ini ternyata masih merupakan hal yang baru, khususnya bagi masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama Islam. Islam sendiri telah melarang kepemimpinan perempuan jika masih ada laki-Iaki yang mampu, dan ini merupakan hal yang prinsipil, terlepas dari apakah ideologi tersebut bertemangan alau tidak, dengan kepentingan negara. Penelitian ini menyoroti tentang fenomena pencalonan Megawati sebagai presiden ke-4 RI, yang bagi sebagian partai Islam agak sulit diterima, terutama dalam kondisi saat ini, dimana isu gender tengah menjadi perbincangan.
Permasalahan pokok yang diangkat dalam penelitian ini adalah pandangan partai-partai Islam tentang kepemimpinan politik perempuan, khususnya mengarah pada fenomena penealonan Megawati sebagai presiden ke-4 Rl. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh pengetahuan deskriptif tentang opini kaum muslim terhadap pro kontra pencalonan Megawati sebagai presiden ke-4 RJ, serta kaitannya dengan kesetaraan gender dan pelaksanaan hukum Islam di Indonesia.
Kerangka pemikiran yang digunakan adalah kepemimpinan politik, gender, feminisme dan partai politik. Sedangkan metode penelitian dilakukan melalui teknik v.>awancara terhadap elit partai Islam , dengan dibantu studi kepustakaan. Selanjutnya data diolah melalui teknik analisa data kualitatif
Dan penelitian yang dilakukan, diperoleh hasi! bahwa sebagian besar elit partai Islam cenderung menolak kepemimpinan politik perempuan, meskipun hal ini tidak dinyatakan secara ekstrem. Mereka pada umumnya berpendapat bahwa pencalonan Megawati sebagai presiden ke-4 RI tidak terkait sarna sekali dengan upaya menuju kesetaraan gender, dan kurang tepat jika dikatakan sebagai suatu bentuk gerakan feminisme, sebab kepemimpinan Megawati pada kenyataannya cenderung menonjolkan kharisma semata.
Actions (login required)
|
View Item |