ANA RAKHMAWATI, NIM.: 049514980
(2000)
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENAWARAN TKI JAWA TIMUR KE LUAR NEGERI.
Skripsi thesis, Universitas Airlangga.
Abstract
Migrasi internasional semakin meningkat seiring dengan era globalisasi. Kemajuan teknologi komunikasi dan transportasi mempermudah kegiatan tersebut, sehingga jarak antar negara tidak lagi menjadi masalah. Meskipun tujuan migrasi internasional tidak sama bagi setiap orang namun alasan ekonomi merupakan alasan utama bagi mereka yang melakukannya, terutama migrasl internasional dari negara berkembang termasuk Indonesia.
Jumlah penduduk yang demikian besar, sementara itu kesempatan kerja di dalam negeripun terbatas menjadikan migrasi internasional sebagai salah satu alternatif mengatasi masalah pengangguran di Indonesia dalam bentuk penempatan TKI ke luar negeri. Untuk mendukung program tersebut, pemerintah mendirikan Balai AKAN (Antar Kerja Antar Negara) di tingkat propinsi.
Di Balai AKAN Jawa Timur tercatat bahwa dari tahun ke tahun jumlah TKI semakin meningkat. Alasan ekonomi merupakan alasan utama untuk mengikuti program penempatan TKI ke luar negeri. Perbedaan pendapatan antara negara tujuan dengan daerah asal memberikan harapan bagi TKI Jawa Timur untuk memperoleh pendapatan yang lebih besar di negara tujuan. Demikian pula dengan faktor usia dan jenis kelamin turut menjadi pertimbangan bagi TKI dalam menentukan jangka waktu yang harus dipilih untuk bekerja ke luar negeri. Akan tetapi, penawaran TKI Jawa Timur ke luar negeri juga dipengaruhi oleh terbatasnya pengalaman kerja dan rendahya pendidikan yang dimiliki oleh TKI. Faktor-faktor tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan dengan penawaran TKI Jawa Timur.
Penempatan TKI ke luar negeri telah menghasilkan devisa dalam jumlah besar bagi negara. Meskipun demikian pemerintah hendaknya meningkatkan kualitas TKI agar TKI mempunyai modal untuk dapat bersaing di pasar tenaga kerja internasional. Dengan demikian dalam jangka panjang diharapkan TKI yang ditempatkan ke luar negeri adalah TKI yang mempunyai keahlian, bukan lagi TKl yang hanya mampu bekerja di sektor informal.
Actions (login required)
 |
View Item |
