ANDRIO HIWAWAN WAHYU AJI, 039614335
(2000)
FUNGSI BANK INDONESIA SEBAGAI BANK SENTRAL TERHADAP KEBERADAAN BANK CAMPURAN DI INDONESIA SERTA PERLINDUNGAN HUKUMNYA.
Skripsi thesis, Universitas Airlangga.
Abstract
Pengaturan keberadaan dari bank campuran di Indonesia adalah sarna dengan pengaturan keberadaan bank umum nasional, sehingga keduanya mempunyai kedudukan yang sarna. Hal tersebut ditegaskan didalam Undang-Undang Perbankan NO.7 Tahun 1992 dan Undang-Undang No. 10 Tahun 1998. Dengan kedudukan yang sarna tersebut, Bank Indonesia selaku bank sentral yang mempunyai kewenangan mengatur dan mengawasi bank umum di Indonesia, memberikan perlakuan yang sarna terhadap bank campuran di Indonesia. Sehingga bank campuran di Indonesia harus tunduk pada segala peraturan perundang-undangan khususnya peraturan-peraturan perbankan yang berlaku di Indonesia.
b. Hubungan antara bank dan nasabah didasarkan pada dua unsur yang saling terkait, yaitu hukum dan kepercayaan. Suatu bank hanya bisa melakukan kegiatan dan mengembangkan banknya, apabila masyarakat "percaya" untuk menempatkan uangnya. Berdasarkan kepercayaan masyarakat tersebut, bank dapat memobilisir dana dari masyarakat untuk ditempatkan pada banknya. Di Indonesia sendiri, masalah hubungan antara bank dengan nasabah dalam peraturan perundang-undangan belum pernah dibahas secara tuntas sehingga perlindungan hukum antara bank dengan nasabah, khususnya nasabah bank campuran bersifat tindakan preventif. Tidakan preventif tersebut dapat berupa peraturan yang ditetapkan Bank Indonesia rnengenai syarat-syarat izin beroperasi, pencabutan izin sarnpai dengan tingkat kesehatan bank carnpuran tersebut. Narnun dernikian , pernerintah saat ini telah rnernberikan jarninan kepada nasabah bank carnpuran di Indonesia sehingga keberadaan bank carnpuran di Indonesia adalah sarna kedudukannya dengan bank urnurn nasional.
Actions (login required)
|
View Item |