Evy Sari Sutrisnaningsih and Suharjono and Bambang Sudarmanto (2016) ANALYSIS OF DEFERASIROX AND DEFERIPRON USE IN CHILDREN WITH PEDIATRIC B-THALASSEMIA MAJOR. Folia Medica Indonesiana, 52 (1). pp. 42-46. ISSN 0303-7932
|
Text (COVER)
BUKTI C-13 B FOLIA MEDICA INDONESIANA JAN-MARET 2016 COVER-REDAKSI-REPOSITORI.pdf Download (37kB) | Preview |
|
Text (FULLTEXT)
BUKTI C-13 B FOLIA MEDICA INDONESIANA JAN-MARET 2016 EVY SARI REPOSITORI.pdf Restricted to Registered users only Download (290kB) | Request a copy |
||
Text (REVIEW)
rev c13B.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
B-Thalassemia mayor merupakan penyakit genetik akibat penurunan dan produksi yang tidak sempurna dari hemoglobin. Manifestasi klinik adalah terjadinya anemia, diatasi dengan pemberian transfusi darah rutin. Transfusi darah menyebabkan peningkatan besi dalam tubuh yang dapat mengakibatkan komplikasi organ. Pemberian obat kelasi besi diharapkan mampu mengurangi komplikasi akibat peningkatan jumlah besi dalam tubuh melalui pengukuran serum feritin. Penelitian bertujuan menganalisis penggunaan deferasirox dan deferipron pada pasien anak B-thalassemia mayor di RSUP Dr. Kariadi Semarang dari 1 Januari 2012 hingga 31 Desember 2013 serta kebutuhan transfusi darah. Pasien yang memenuhi kriteria inklusi, yaitu pasien anak B-thalassemia mayor, secara retrospektif dilakukan pengamatan terhadap data rekam medis antara lain data dasar dan data laboratorium. Setelah itu dilakukan analisis deskriptif untuk mengetahui penggunaan dua jenis obat kelasi besi tersebut. Pada penelitian ini 9 pasien masuk dalam kriteria inklusi. Sebanyak 5 orang menggunakan deferasirox dan 4 orang menggunakan deferipron pada awal penelitian. Terdapat 3 orang yang berubah deferipron menjadi deferasirox. Nilai serum feritin pada awal penelitian adalah > 1200 ug/L, dan pada akhir penelitian serum feritin masih > 1200 ug/L. Dosis rerata deferasirox penelitian adalah 19±4,3 mg, dan dosis rerata deferipron adalah 80,8±7,7 mg. Kadar hemoglobin rerata sebelum tranfusi adalah 6,60±0,89 mg/dL. Jumlah rerata transfusi darah yang diberikan adalah 336,52±73,85 ml. Jenis transfusi darah yang digunakan adalah Washed erythrocyte. Splenomegali terjadi pada 2 pasien. Tidak ada perubahan fungsi ginjal dan hepar yang berarti. Hasil penelitian disimpulkan target penurunan serum feritin hingga < 1000 ug/L belum tercapai. Dosis deferasirox masih dapat ditingkatkan untuk mencapai target serum feritin yang diharapkan.
Item Type: | Article | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Uncontrolled Keywords: | B-Thalassemia Mayor, Anak, Deferasirox, Deferipron | ||||||||
Subjects: | R Medicine > RJ Pediatrics R Medicine > RM Therapeutics. Pharmacology |
||||||||
Divisions: | 05. Fakultas Farmasi Peer Review |
||||||||
Creators: |
|
||||||||
Depositing User: | Ika Rudianto | ||||||||
Date Deposited: | 23 Jan 2017 21:47 | ||||||||
Last Modified: | 23 Jan 2017 21:47 | ||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/51680 | ||||||||
Sosial Share: | |||||||||
Actions (login required)
View Item |