PERBANDINGAN JUMLAH BASOFIL, KADAR TNF-α DAN IL-9 PADA PETANI TERINFEKSI DAN TIDAK TERINFEKSI SOIL TRANSMITTED HELMINTH DI DUSUN SUMBERAGUNG DAN JANTI KECAMATAN GURAH KABUPATEN KEDIRI

ELFRED RINALDO KASIMO, 091414353005 (2016) PERBANDINGAN JUMLAH BASOFIL, KADAR TNF-α DAN IL-9 PADA PETANI TERINFEKSI DAN TIDAK TERINFEKSI SOIL TRANSMITTED HELMINTH DI DUSUN SUMBERAGUNG DAN JANTI KECAMATAN GURAH KABUPATEN KEDIRI. Thesis thesis, Universitas Airlangga.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
52672 ABSTRAK.pdf

Download (199kB) | Preview
[img] Text (FULLTEXT)
52672.pdf
Restricted to Registered users only

Download (967kB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

PENDAHULUAN Pada infeksi cacing mengeluarkan antigen yang akan mengaktifasi respon sel Th2. Sel Th2 mengeluarkan sitokin berupa interleukin 4 (IL-4), IL-5, IL-9, dan IL-13 yang akan mengaktifasi berbagai sel epitel mukosa, eosinofil, basofil, produksi IgE, sel mast dan sel goblet hyperplasia. Bahkan basofil dan sel mast teraktifasi oleh IgE melalui crosslinked-high-affinity Fc receptors( FcRs) dari IgE yang berada pada permukaan sel. Kemudian kedua sel ini akan terdegranulasi dan mengeluarkan mediator inflamasi berupa sitokin antara lain TNF-α, TGF-β, IL-1, IL-6, dan histamine yang diperlukan untuk ekspulsi cacing dewasa ke luar tubuh penderita. TUJUAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan jumlah basofil, kadar TNF-α dan IL-9 pada petani terinfeksi dan tidak terinfeksi Soil Transmitted Helminth di dusun Sumbergung dan Janti Kabupaen Kediri. METODE Metode penelitian ini menggunakan case control. Subyek penelitian ini adalah petani terinfeksi dan tidak terinfeksi STH di dusun Sumberagung dan Janti kabupaten Kediri Diagnosis makroskopis dibuat berdasarkan penemuan telur cacing pada tinja subyek dengan metode sedimentasi. Jumlah basofil dihitung menggunakan alat hematology analyzer, kadar TNF-α dan IL-9 diukur menggunakan ELISA kit HASIL dan PEMBAHASAN Hasil penelitian ini menunjukkan tidak terdapat perbedaan jumlah basofil pada petani terinfeksi dan tidak terinfeksi STH dengan nilai p =0,418 atau p>0,05. Kadar TNF-α pada petani terinfeksi lebih rendah daripada petani tidak terinfeksi STH dengan nilai = 0,019 atau p<0,05. Tidak terdapat perbedaan kadar IL-9 pada petani terinfeksi dan tidak terinfeksi STH dengan p=0,725 atau p>0,05. Keadaan ini tidak cukup kuat untuk mengekspulsi cacing dewasa keluar tubuh subyek, kemungkinan telah terbentuk imunotoleran pada para petani akibat infeksi cacing secara berulang dan terus menerus. Kata kunci : STH, basofil, TNF-α, IL-9

Item Type: Thesis (Thesis)
Additional Information: KKB KK-2 TI.19-16 Kas p
Uncontrolled Keywords: STH, basofil, TNF-α, IL-9
Subjects: T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering > TD920-934 Rural and farm sanitary engineering
Divisions: 09. Sekolah Pasca Sarjana
Creators:
CreatorsNIM
ELFRED RINALDO KASIMO, 091414353005UNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorUNSPECIFIEDUNSPECIFIED
Depositing User: Tatik Poedjijarti
Date Deposited: 12 Feb 2017 17:36
Last Modified: 18 Jun 2017 18:26
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/52672
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item