YULIA AGUSTINA, 040912061 (2014) ANALISIS DEFECT DAN DESAIN USULAN PERBAIKAN KUALITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE POKA YOKE PADA PROSES PRODUKSI DI PT.UBM (UNITED WARU BISCUIT MANUFACTORY) SIDOARJO. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (Abstrak) gdlhub-gdl-s1-2014-agustinayu-30396-5.abstr-i.pdf Download (344kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) Fulltext.compressed.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Dalam rangka meningkatkan kesuksesan suatu perusahaan dalam berbisnis, maka dibutuhkan suatu strategi yang tepat, yakni dengan melakukan berbagai upaya perbaikan terus-menerus demi mencapai kualitas produk yang diinginkan. Hal tersebut dikarenakan, kualitas merupakan salah satu kunci utama dalam berbisnis, karena kualitas akan berpengaruh terhadap loyalitas dan penjualan yang terjadi pada perusahaan. Hal tersebut yang kemudian menjadi pertimbangan PT. United Waru Biscuit Manufactory (PT.UBM) dalam rangka meningkatkan kualitas produk dan demi mencapai suatu zero defect product. Perusahaan yang bergerak di bidang makanan ini berusaha melakukan berbagai upaya perbaikan terus-menerus demi mencapai suatu kualitas produk yang maksimal. Salah satu metode yang digunakan demi mencapai zero defect product adalah poka yoke. Poka yoke merupakan salah satu metode yang berfungsi mencegah, mereduksi atau mengeleminasi defect yang terjadi dengan cara mengidentifikasi dan menghilangkah penyebab khusus yang terjadi sejak awal proses produksi tersebut dilakukan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dengan menggunakan metode poka yoke, maka didapatkan suatu kenyataan bahwa produk yang memiliki jumlah defect tertinggi pada PT.UBM terletak pada jenis produk Square Puff. Hal tersebut dikarenakan oleh kurangnya pengawasan dan kontrol yang dilakukan oleh petugas dalam mengawasi proses yang terjadi pada proses produksi. Adapun proses perbaikan yang dapat dilakukan oleh PT. UBM adalah dengan cara memberikan warning alarm, pengendalian sistem informasi, pemberian celemek bernama pada seragam perusahaan, training kepada para leader, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan pengawasan dan pengendalian yang dilakukan dalam proses produksi. Diharapkan dengan diberlakukanya sistem perbaikan yang ada proses produksi, perusahaan dapat bekerja lebih efektif dan efisien dan defect yang dihasilkanpun dapat berkurang jumlahnya, sehingga kualitas produk akan meningkat.

Actions (login required)

View Item