RIANY ALIM, 02911703
(1996)
BERBAGAI MACAM USAHA UNTUK MENDAPATKAN ROENTGENOGRAM
PERIAPIKAL YANG BAIK.
Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Gambaran radiografik yang berkualitas baik diperoleh dari densitas yang cukup. Densitas yang terlalu rendah ataupun terlalu tinggi dapat menyebabkan pemeriksa mengalami kesulitan dalam melakukan interpretasi. Kualitas radiografik yang baik dipengaruhi juga kekontrasan gambar radiografik. Semakin tinggi kontras gambar radiografik semakin mudah pemeriksa melakukan interpresi. Gambar yang tajam menghasilkan kualitas radiografik yang baik. Bayangan yang tidak mengalami pemendekan ataupun pemanjangan juga termasuk gambaran radiografik yang berkualitas baik.
Kecerobohan dalam penanganan film dapat juga mengakibatkan artefak yang menghasilkan gambar ganda yang diakibatkan karena pemaparan yang terulang atau pergerakan film selama dilakukan penyinaran. Film yang terpasang terbalik juga membingungkan dalam pembacaan karena sisi kiri dan Kanan. disamping itu gambar radiogrnfik yang dihasilkan akan berwarna lebih putih karena adanya lempengan kertas timah dalam kemasan sisi belakang film. Untuk menghindari hal tersebut maka operator diharapkan bekerja dengan cermat dan teliti sesuai dengan urutan-urutan prosedur pelaksanaan pembuaian foto sinar x. mulai dari cara mendudukkan pasien posisi kepala peuderila disesuaikan dengan regio yang akan difoto meletakkan film periapikal di dalam mulut penderita dan mengatur sudut elongasi sinar x terhadap sumbu film dan sumbu gigi sesuai dengan standart sudut yang telah ditentukan.
Pada tahap pemaparan sinar x juga perlu diperhatikan dan dilakukan dengan tepat, karena film yang kurang pemaparannya (underexposed) dapat menghasilkan gambaran radiografik yang terlalu putih, demikian juga sebaliknya bila sinar x yang dipaparkan terlalu besar (overexposed) dapat menjadikan hasil gambaran yang lebih gelap. Pemrosesan film radiografik dapat dilakukan secara manual maupun otomatik sekalipun pemrosesan manual mulai digantikan otomatik, pemahaman proses manual tetap diperlukan oleh karena tidak setiap klinik Rontgenologi di puskesmas (rumah sakit) tersedia alat pemroses otomatik. DIsamping itu gambaran radiografik yang dihasilkan melalui mpemrosesan manual, jika dikerjakan dengan prosedur yang benar memiliki kualitas yang lebih baik. Perosesan film meliputi proses pengembangan (development), pembilasan (rinsing), pengikatan (fixing), pencucuian dan proses-proses tersebut harus dikerjakan secara cermat dan berurutan sambil dilakukan pengamatan secara visual di dalam ruang gelap yang diterangi cahaya lampu 5 watt.
Film yang telah selesai diproses dilakukan pembilasan terakhir di bawah air mengalir dan dikeringkan dengan blower. Apabila semua prsedur pembuatan film ini dilakukan secara cermat dan berurutan maka akan didapatkan hasil gambaran radiografik yang baik sehingga dapat digunakan untuk menunjang diagnosa yang tepat.
Actions (login required)
|
View Item |