MARlA MUKTI, 0999135J81M
(2001)
ANALISIS HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN KEPUASAN
PASIEN RAWAT INAP DALAM UPAYA MENlNGKATKAN KEMAMPUAN
PERAWAT DI RUMAH SAKIT BUDI MULlA SURARAYA.
Thesis thesis, Universitas Airlangga.
Abstract
Hubungan perawat dengan pasien adalah suatu hubungan interpersonal yang spesifik dan melalui komunikasi terapeutik perawat mengembangkan dan mempertahankan hubungan interpersonal dengan pasien. PeneHtian ini dilatarbalakangi masalah ketidakpuasan pasien mengenai komunikasi terapeutik perawat. Tujuan penelitian adalah mempelajari pelaksanaan komunikasi terapeutik perawat, mempelajari tingkat kepuasan pasien mengenai komunikasi terap,eutik perawat dan menganalisis hubungan pelaksanaan komunikasi terapeutik perawat dengan tingkat kepuasan pasien rawat inap serta selanjutnya menyusun rekomendasi upaya meningkatkan kemarnpuan komunikasi terapeutik perawat berdasarkan hasil analisis hubungan pelaksanaan komunikasi terapeutik perawat dengan kepuasan pasien rawat inap di RS Budi Mulia Surabaya.
Penelitian ini dilaksanakan secara observasional dengan rancangan cross sectional study , penelitian dilakukan di ruang perawatan lantai II RS Budi Mulia Surabaya. Subyek penehtian adalah perawat pelaksana dan pasien rawat inap dewasa yang telah dirawat minimal 3 (tiga) hari, sedang unit analisisnya adalah pasangan perawat dan pasien rawat inap yang melakukan komunikasi terapeutik di ruang perawatan lantai 11 RS Budi Mulia Surabaya. Pengukuran pelaksanaan komunikasi terapeutik perawat dilakukan dengan menggunakan pengamatan terstruktur terhadap proses interaksi komunikasi taerapeutik perawat dengan pasangan rawat inap yang dilayaninya, sedangkan untuk mengukur tingkat kepuasan pasien mengenai komunikasi terapeutik perawat dilakukan wawancara dengan menggunakan kuesioner. Analisis hubungan pelaksanaan komunikasi terapeutik perawat dengan tingkat kepuasan pasien menggunakan uji korelasi Spearman.
Hasil penelitian menunjukkan pelaksanaan komunikasi terapeutik perawat yang meliputi {If/ending skill, respect, empati dan re,\ponsiveness petawat di ruang perawatan Iantai II RS Budi Mulia Surabaya seeara umum dapat dikatakan baik (70%), narnun yang perlu mendapat perhatian dalam upaya peningkatan kemampuan komunikasi terapeutik perawat adalah masih adanya pelaksanaan komunikasi terapeutik yang nilainya eukup saja (14%). Pelaksanaan indikator attending skill, respect dan empati perawat secara umum dapat dikatakan baik, narnun masih ada pelaksanaan komponen yang nilainya cukup saja bahkan ada yang nilainya masih kurang. Pelak~naan responsiveness perawat seeara umum adalah cukup, namun masih ada nilai pelaksanaan yang kurang pada 4 komponen responsiveness. lndikator yang nilai pelaksanaannya paling rendah dengan kategori cukup adalah indikator responsiveness perawat, sedang indikator yang nilai pelaksanaannya paling tinggi dengan kategori sangat baik adalah respect perawat..
Tingkat kepuasan pasien mengenai komunikasi terapeutik perawat yang meliputi kepuasan mengenai attending skill, respect, empati dan responsiveness perawat secara umum dapat dikatakan puas (86%), narnun yang perlu mendapat perhatian dalarn upaya peningkatan kepuasan pasien mengenai komunikasi terapeutik perawat adalah masih adanya sejumlah ketidakpuasan pasien (6%). Tingkat kepuasan pasien mengenai indikator attending skill, respect, empati dan responsiveness perawat secara umum adalah puas, namun demikian masih terdapat sejumlah ketidakpuasan pasien, bahkan pada indikator responsiveness perawat sebagian besar pasien merasa sangat tidak puas (56%) dan terdapat ketidakpuasan pasien pada ke lima komponennya. Indikator dengan tingkat kepuasan pasien yang paling rendah adalah re,'ponsiveness perawat.
Actions (login required)
|
View Item |