ANIS RATNA TUKAJI, 041310413046 (2016) PENERAPAN METODE REPAYMENT CAPACITY (RPC) DALAM PERTIMBANGAN PEMBERIAN KREDIT USAHA PADA PT. BANK BRI KANTOR CABANG PEMBANTU UNAIR SURABAYA. Tugas Akhir D3 thesis, Universitas Airlangga.

Preview	Text (ABSTRAK) 1. ABSTRAK FV PBK 33-16 Tuk p.pdf Download (268kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) 2. FULLTEXT FV PBK 33-16 Tuk p.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Berdasarkan pembahasan yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya, maka penulis dapat menarik kesimpulan yaitu sebagai berikut: 1. Faktor penting dalam pemberian kredit adalah analisa kredit atau penilaian kredit yang bertujuan untuk memeriksa, meneliti dan menganalisa kelayakan dokumen-dokumen persyaratan kredit yang telah diajukan oleh calon debitur sebelum pengambilan keputusan tentang diterima atau tidaknya kredit yang diajukan. 2. Proses pemberian kredit harus memenuhi dua aspek analisa penting yaitu analisa kualitatif dan analisa kuantitatif. Analisa kualitatif kredit merupakan penilaian atas aspek 5C (Character, Capacity, Capital, Condition of Economy, dan Collateral) terhadap calon debitur. Sedangkan pada analisa kuantitatif kredit, bank melakukan penilaian atas aspek capital dan keuangan calon debitur yang meliputi neraca, laporan laba atau rugi dan laporan sumber dana keuangan. Dalam analisa kuantitatif juga akan dilakukan analisa risiko dari paparan laporan keuangan dengan menggunakan pendekatan analisa rasio-rasio keuangan dan membandingkannya. Berkaitan dengan paparan diatas PT. Bank BRI Kantor Cabang Pembantu Unair, Surabaya menerapkan metode repayment capacity (RPC) sebagai penilaian atas kemampuan calon debitur dalam membayar kembali pinjaman pada saat harus dilunasi dan untuk mengetahui besar plafon kredit yang seharusnya diberikan pada nasabah. 3. Langkah dalam penyaluran kredit usaha pada PT.Bank BRI KCP Unair bertujuan untuk mengurangi risiko kredit macet atau NPL (Non-Performing Loan) dan risiko penyimpangan pemberian data keuangan yang diberikan oleh nasabah. Tahapan yang dilakukan dalam proses penyaluran kredit oleh account officer meliputi langkah pemasaran, probing (penggalian informasi), menganilisa data keuangan, menilai jaminan ( agunan ), monitoring terhadap debitur setelah pemberian kredit. 4. Bank BRI KCP Unair juga mewajibkan debiturnya untuk melengkapi persyaratan yang diajukan oleh pihak bank. Hal ini dilakukan guna melindungi bank dari berbagai macam resiko dalam pemberian kredit. Pihak bank harus dapat memastikan bahwa persyaratan kredit yang diterima dari debitur tidak diragukan keasliannya serta lengkap. 5. PT. Bank BRI KCP Unair telah melaksanakan pemberian kredit sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) yang telah ditetapkan oleh bank. Selain itu account officer juga telah melakukan monitoring terhadap debitur setelah pemberian kredit sehingga hal tersebut dapat meminimalisir terjadinya kredit macet atau NPL (Non-Performing Loan) . Metode repayment capacity (RPC) dinilai efektif diterapkan sebagai langkah meminimalisir terjadinya kredit macet atau NPL (Non-Performing Loan) di PT. Bank BRI KCP Unair. 6. Kredit usaha yang terdiri atas KI (Kredit Investasi) dan KMK (Kredit Modal Kerja) tercatat mengalami perningkatan setiap tahunnya. Peningkatan terjadi dikarenakan target realisasi jumlah kredit sama dengan tahun sebelumnya namun fasilitas kredit dikurangi, maka pihak bank menambah kuota penerimaan calon debitur agar kredit di PT.Bank BRI KCP Unair tetap produktif. Namun KMK sempat mengalami penurunan jumlah realisasi kredit karena kurangnya jumlah calon debitur yang memenuhi kriteria dalam pengajuan kredit.

Actions (login required)

View Item