HAMIDAH,SILVIA NUR, 051211131169
(2016)
STUDI PENGGUNAAN ANTIPARKINSONIAN
PADA PASIEN PARKINSONISM
(Penelitian dilakukan di Unit Rawat Jalan Saraf dan Geriatri
RSUD Dr. Soetomo Surabaya)
SILVIA NUR.
Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Parkinsonism adalah sindrom yang ditandai dengan
bradykinesia atau akinesia, tremor pada saat istirahat, rigidity, serta
hilangnya reflek postural akibat penurunan kadar dopamin dengan
berbagai macam penyebab. Penyakit Parkinson (PP) merupakan bagian
dari parkinsonism yang paling banyak diderita. Walaupun saat ini belum
ada terapi yang dapat menyembuhkan parkinsonism, ada beberapa terapi
yang bertujuan untuk mengontrol gejala parkinsonism dan meningkatkan
kualitas hidup penderitanya. Pemilihan terapi farmakologi didasarkan
pada usia dan gejala spesifik yang dialami pasien. Obat yang digunakan
dalam terapi parkinsonism antara lain levodopa, DA agonis, MAO-B
inhibitor, COMT inhibitor, amantadine, dan antikolinergik. Menurut
beberapa penelitian, terdapat sejumlah pasien parkinsonism pengguna
antiparkinsonian yang mengalami permasalahan terkait dengan obat
antiparkinsonian. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk
mengkaji penggunaan antiparkinsonian yang meliputi jenis, kombinasi,
dan regimentasi dosisnya, serta mengidentifikasi dan menganalisis
adanya permasalahan terkait penggunaan antiparkinsonian pada pasien
parkinsonism.
Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan
pengambilan data secara retrospektif, selanjutnya dianalisis secara
deskriptif. Data diambil secara nonrandom sampling dengan metode
purposive sampling pada periode 15 Maret sampai 31 Mei 2016 di URJ
Saraf dan Geriatri RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Kriteria inklusi dalam
penelitian ini adalah pasien dengan diagnosis parkinsonism yang
mendapat terapi antiparkinsonian pada 1 Januari sampai 31 Desember
2015 di URJ Saraf dan Geriatri RSUD Dr. Soetomo Surabaya dan
memiliki data rekam medik, meliputi identitas, data terapi
antiparkinsonian yang diterima, serta regimentasi dosisnya.
Berdasarkan hasil penelitian pada 105 pasien parkinsonism,
didapatkan karakteristik umum pasien parkinsonism yang terbanyak
adalah laki - laki (n = 64; 60,95%), berusia ≥60 tahun (n = 76; 72,38%), menderita parkinsonism primer berupa PP (n = 76; 72,38%), underlying
disease tidak diketahui (n = 83; 79,05%), serta empat komorbid yang
paling banyak diderita adalah hipertensi (n = 29; 27,62%), senility
(n = 15; 14,29%), diabetes mellitus (n = 11; 10,48%), dan osteoartritis
(n = 9; 8,57%). Antiparkinsonian yang paling banyak diberikan kepada
pasien parkinsonism berusia <60 tahun adalah kombinasi tiga
antiparkinsonian, yaitu antikolinergik-DA agonis-levodopa (n = 10;
22,73%), sedangkan pasien parkinsonism yang berusia ≥60 tahun paling
banyak mendapatkan kombinasi dua antiparkinsonian, yaitu levodopa-
DA agonis (n = 30; 28,57%), dengan regimen dosis harian triheksifenidil
1-6 mg, L-Dopa/PPDI 100/25-400/100 mg, pramipexole 0,125-1,5 mg,
sedangkan ropinirole 2-4 mg. Drug Related Problem (DRP) yang terjadi
meliputi dugaan efek samping obat aktual dan interaksi obat potensial.
Respon terapi berdasarkan membaik atau berkurangnya
frekuensi munculnya gejala parkinsonian sebagian besar telah tercapai.
Namun, data tersebut hanya tercatat pada beberapa pasien, sehingga data
respon terapi tidak seluruhnya dapat dianalisis. Oleh karena itu,
disarankan pencatatan data rekam medik pasien dilakukan secara lebih
lengkap, sehingga dapat digunakan sebagai sumber informasi untuk
evaluasi dan meningkatkan pelayanan rumah sakit. Selain itu, perlu
dilakukan penelitian lanjutan dengan metode prospektif, dimana dengan
metode ini diharapkan didapatkan data mengenai respon terapi yang lebih
representatif.
Actions (login required)
|
View Item |