MUHAMMAD ARIF ERFIYANTO, 070810593 (2016) PERILAKU PENEMUAN INFORMASI MAHASISWA IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO DALAM MENEMUKAN SUMBER INFORMASI ILMIAH DI PERPUSTAKAAN. Skripsi thesis, Universitas Airlangga.

Preview	Text (ABSTRAK) ABSTRAK.pdf Download (1MB) | Preview
	Text (FULL TEXT) Fis. IIP. 102-16 Erf p.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui Perilaku Penemuan Informasi Mahasiswa IMM UMSIDA Sidoarjo Dalam Upaya Menemukan sumber informasi ilmiah. Tipe penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif yang menjadi responden adalah mahasiswa IMM UMSIDA Sidoarjo dengan sampel sebanyak 48 orang responden. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan, Tahapan yang dilakukan oleh responden dalam penemuan informasi, responden telah melakukan dengan melihat terlebih dahulu pada OPAC (catalog online), responden selalu menggunakan jasa penelusuran informasi yang ada diperpustakaan dan responden memanfaatkan sarana-sarana bibliografi. Masalah utama dalam penemuan informasi ilmiah secara umum adalah menemukan informasi baik dalam bentuk teks maupun non-teks. Informasi tersebut diharapkan dapat memuaskan pemakai terhadap permasalahan kebutuhan informasi mereka. Interaksi akan terjadi antara pustakawan dan pemakai untuk menjawab permasalahan pemakai. Permasalah-permasalah mereka menurut Ingwersen (1992: 61-93) disebut aboutness, dan dua konsep dasar lain yang penting yaitu Representation, dan Relevance. Faktor utama yang digunakan untuk mengukur relevansi suatu dokumen terhadap kebutuhan pemakai adalah “Topik” atau “Subjek” dokumen tersebut. Yang dimaksud topic suatu dokumen atau teks adalah tentang apa yang ditulis pengarang dokumen tersebut. Apakah dokumen tersebut relevan tidak dengan pertanyaan pemakai dapat dilihat dari topic dokumen tersebut. Responden telah melakukan tahapan perilaku penemuan informasi berdasarkan model perilaku penemuan informasi Ellis. Hasil informasi yang mereka dapatkan diyakini cukup untuk dijadikan sumber informasi ilmiah karena responden telah melakukan penyelesaian terhadap informas-informasi yang berada di suatu koleksi sehingga mereka merasa yakin terhadap informasi yang telah mereka temukan sehingga pengecekan kembali sumber informasi yang telah didapat dianggap perlu dilakukan kembali.

Actions (login required)

View Item