ISMAUL HUSNA, 121211131001 (2016) WAJAH GANDA PADA NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI WAJAHMU KARYA TERE-LIYE PENDEKATAN NARATIF. Skripsi thesis, Universitas Airlangga.

Preview	Text (ABSTRAK) ABSTRAK.pdf Download (624kB) | Preview
	Text (FULL TEXT) FS. BI 62-16 Hus w.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini menggunakan objek karya sastra yang berjudul Rembulan Tenggelam DiWajahmu Karya Tere-Liye. Penelitian ini bertujuan , pertama, stuktur narasi yang meliputi pencerita, fokalisator, sudut pandang dan unsur-unsur yang ada di dalam novel tersebut, antara lain: setting waktu, tokoh dan penokohan. Penekanan pada pencerita tersebut merupakan kunci dari mengindentifikasikan terhadap unsur-unsur struktur lainnya. Kedua, mendiskripsikan makna yang tersembunyi di balik struktural narasi pada novel Rembulan Tenggelam DiWajahmu. Penelitian ini menggunakan analisis terhadap isi novel dan realita,melakukan klarifikasi pada teks agar dapat mengidentifikasi unsur-unsur di dalam teks secara subtansial dengan menggunakan data dan teori yang ada. Melalui metode ini peneliti memberikan fokus tertentu, yaitu “Pencerita Narasi Pada novel RembulanTenggelam DiWAjahmu Karya Tere-Liye Prespektif Struktural Narasi”.Hasil analisis tahap pertama tersebut dimanfaatkan untuk mengungkapkan pencerita dalam novel RTDW yaitu pencerita primer menjadi penguat dari keseluruhan cerita. Hal ini dilihat dari pencerita primer bukan hanya sebagai pencerita akan tetapi juga menjadi tokoh utama dalam novel tersebut. Model penceritaan tersebut akan berdampak bagi keseluruhan cerita, salah satunya ialah sudut pandang yang memiliki dua sudut pandang dengan melalui penjelasan secara mendalam. Meskipun pencerita primer menjadi pencerita utama akan tetapi pencerita primer tidak lah bisa sebebas mungkin mengungkapkan isi cerita yang ada. Kehadiran fokalisator mampu membantu sekaligus mengarahkan pencerita primer untuk menemukan kisah dibalik yang belum diketahui. Dengan pemanfaatan struktur dan makna dalam novel tersebut, maka didapatkan bahwa gaya penceritaan mampu memberikan suatu gambaran kehidupan, sebuah perbuatan seseorang akan selalu menerima hasil dari yang diperbuat baik berupa perbuatan tercela maupun terpuji serta kejadian-kejadian yang pada umumnya masyarakat bersuka cita, belum tentu dirasakan yang sama oleh sebagian orang. Semua peristiwa yang ada dalam setiap novel terjadi dalam kehidupan sebenarnya.

Actions (login required)

View Item