AYU CANDRA HAMIDAH, 121211132020
(2016)
ANALISIS FITUR BAHASA PADA STATUS FACEBOOK:
KAJIAN BAHASA DAN GENDER.
Skripsi thesis, Universitas Airlangga.
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk fitur bahasa pada
status facebook dengan kajian bahasa dan gender melalui dua hal, yaitu struktur
dan diksi/ karakteristik kebahasaan yang digunakan oleh pengguna laki-laki dan
perempuan, serta menguraikan keterkaitan gender (dalam hal ini, konsep
maskulinitas dan feminitas) dengan fitur bahasa tersebut.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Proses
pengumpulan data dilakukan dengan metode simak atau penyimakan. Kemudian,
data tersebut diklasifikasikan dan dianalisis menjadi dua bentuk, yaitu struktur
berdasar pada teori Verhaar (2010), dan analisis diksi/karakteristik kebahasaan
berdasar pada teori Coates (1986) dan Lakoff (1975), serta menarik keterkaitan
fitur bahasa tersebut dengan konsep/tema maskulinitas Tuncay (2006) dan tema
feminitas Cholik (2016). Selanjutnya hasil analisis disajikan dalam bentuk
informal dan teknik analisis deskriptif.
Hasil analisis menunjukkan bahwa dari segi struktur kebahasaan
ditemukan perempuan cenderung menggunakan bentuk struktur taklengkap
sehingga terkadang masih membutuhkan interpretasi, namun juga sering
mengunggah status panjang yang bertele-tele untuk mendeskripsikan
sesuatu/seseorang. Sedangkan, pengguna laki-laki cenderung menggunakan
bentuk struktur lengkap hingga tidak menimbulkan pertanyaan bagi pembaca,
juga mengunggah status panjang untuk memberikan wawasan baru dan
mengkritisi hal-hal di sekitarnya. Dari segi karakteristik kebahasaan, pengguna
laki-laki maupun perempuan menggunakan karakteristik kebahasaan yang sama,
namun frekuensi penggunaannya jauh berbeda. Pengguna laki-laki cenderung
mengunggah status dengan karakteristik swearing and taboo language, command
and directive, dan impolite form, sedangkan pengguna perempuan cenderung
mengunggah status dengan karakteristik empty adjective, hedges, intensifier,
rising intonation on declaratives, superpolite form, avoidance of strong swear
words, dan emphatic stress. Untuk temuan terakhir, keterkaitan fitur bahasa
dengan gender terlihat dari tema status yang diunggah. Pengguna laki-laki
cenderung mengunggah tema-tema untuk mencerminkan sisi maskulinitasnya,
seperti kekuatan fisik, altruisme, perempuan dan seks, cinta dan keluarga, serta
spiritualitas, sedangkan pengguna perempuan cenderung mengunggah tema untuk
mencerminkan sisi feminitasnya, seperti kecantikan, memasak, fashion, parenting,
dan traveling. Selain itu, pengklasifikasian bahasa maskulin dan feminis dalam
status Facebook ini juga dapat dilihat baik dari aspek bentuk kebahasan maupun
penggunaan emoticon dan ragam bahasa yang digunakan (yakni bahasa Indonesia,
bahasa Daerah dan bahasa Asing)
Actions (login required)
|
View Item |