SISKA DWI SUSANTI
(2005)
TEKNIK PENANGANAN INDUK IKAN KOI (Cyprinus carpio)DI KELURAHAN BERU, KECAMATAN WLINGI BLITAR, JAWA TIMUR.
Tugas Akhir D3 thesis, Universitas Airlangga.
Abstract
Penanganan induk terdiri dari tiga tahap yaitu, penanganan induk pra pemijahan, proses pemijahan dan pasea pemijahan. Penanganan induk jantan dan betina perIu dipelihara pada kolam yang berbeda, pada saat pemijahan dilakukan aklimatisasi terlebih dahulu. Ratio jantan dan betina pada kolam pemeliharaan 2 : 3, pakan yang diberikan berupa pellet dengan dosis 5% dan penggantian air 50%.
2.Fekunditas berhubungan erat dengan berat badan, panjang badan dan umur. Induk yang digunakan pada waktu pemijahan mempunyai berat 2-3 kg, panjang 28 em dan umur rata-rata dua tahun. Jika fekunditas tinggi daya tetasnya rendah, fekunditas telur yang dihasilkan sebanyak 40 ribu ekor (40%) dan daya tetas yang dihasilkan sebanyak 65 ribu telur (60%). Ratio antara jantan dan betina pada kolam pemijahan yaitu 1:3.
3.Faktor -faktor yang mempengaruhi daya tetas telur ikan koi,yaitu kualitas induk, kualitas air (suhu) dan kualitas pakan.
Actions (login required)
|
View Item |