Ade Ariantara Arsyaf (2016) Profil Rujukan Pasien Dengan Kondisi Kritis Dari Rumah Sakit Luar Menuju Ruang Resusitasi IRD RSUD DR SOETOMO. Thesis thesis, Universitas Airlangga.

Preview	Text (abstrak) PPDS. AR. 18-16 Ars p abstrak.pdf Download (280kB) | Preview
	Text (fulltext) PPDS. AR. 18-16 Ars p.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Latar Belakang Keselamatan pasien adalah tujuan utama dari seluruh pelayanan kesehatan, tidak terkecuali pelayanan sistem rujukan dan transportasi pasien kritis antar rumah sakit. Persiapan yang baik pada waktu sebelum , selama, dan paska rujukan harus menjadi prioritas utama dalam sistem rujukan pasien antar rumah sakit untuk pelayanan yang lebih baik. Belum tersedianya data mengenai persiapan rujukan pasien akan menyulitkan evaluasi dan introspeksi terhadap seberapa amankah kualitas rujukan pasien yang kita miliki. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dibuatlah penelitian ini yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana profil rujukan pasien dalam kondisi kritis yang dikirim dari rumah sakit luar menuju ruang resusitasi. Tujuan Penelitian Mengetahui sejauh mana profil rujukan pasien dalam kondisi kritis yang dikirim dari rumah sakit luar menuju ruang resusitasi IRD RSUD dr. Soetomo Surabaya. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskripsif observasional dengan mencatat data tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan proses transportasi pasien dalam kondisi kritis dari rumah sakit luar menuju ruang resusitasi RSUD dr. Soetomo, Surabaya. Penelitian ini dilakukan di Ruang Resusitasi IRD Dr. Soetomo, Surabaya selama 30 hari ( bulan Maret – April 2016 ). Tidak ada batasan jumlah sampel minimal ataupun maksimal dalam penelitian ini. data yang diolah secara deskriptif dengan uji analisis statistik dengan program SPSS. Hasil Didapatkan sebanyak 145 rujukan selama periode penelitian. Sebagian besar asal rujukan berasal dari rumah sakit, 125 rujukan (86.2%), dari puskesmas sebanyak 5 rujukan ( 3.4%), dan dari rumah sebanyak 15 pasien (10.3%). Jumlah kasus non trauma sebanyak 123 rujukan (84.8%), sedangkan untuk kasus trauma sebanyak 22 rujukan (15.2%). Alasan merujuk sebagian besar karena keterbatasan fasilitas. Sebagian besar komunikasi dilakukan sebelum merujuk, dan konsultasi pra rujukan dilakukan sebagian besar oleh tenaga paramedis. Lama transportasi sebagian besar kurang dari satu jam. Didapatkan 106 rujukan pasien (73%) yang discharge dari RES dalam keadaan hidup, dan sebanyak 39 pasien (26.1%) keluar dari RES dalam kondisi meninggal dunia, yang terbagi dari 13 pasien dalam kondisi DOA, dan 26 pasien yang meninggal saat dilakukan perawatan di RES dg rerata lama perawatan 9.7 jam. Terdapat sebanyak 100 rujukan (69%) tergolong rujukan dengan resiko tinggi, dan sebanyak 45 rujukan (31%) tergolong rujukan pasien dengan resiko sedang. Simpulan Rujukan pasien dalam kondisi kritis antar rumah sakit yang diterima di ruang resusitasi IRD RSUD dr. Soetomo sebagian besar termasuk dalam golongan rujuikan dengan resiko tinggi. Hal tersebut dapat meningkatkan kejadian tidak diinginkan pada kondisi sebelum, selamam, maupun setelah dirujuk. Hal ini dapat meningkatkan tingkat morbiditas dan mortalitas pasien rujukan. Kata Kunci Asal rujukan, Jenis kasus, Alasan merujuk, Komunikasi pra transfer, pelaksana komunikasi, lama transportasi, perawatan lanjutan, kejadian DOA (Death on Arrival), lama perawatan.

Actions (login required)

View Item