TEKNIK PEMBESARAN IKAN BADUT (Amphiprion ocellaris) DENGAN SISTEM KARAMBA JARING APUNG DI BALAI PERIKANAN BUDIDAYA LAUT, SEKOTONG BARAT, NUSA TENGGARA BARAT.

AZIZAH SAYIDA AMILINA LARASATI, 141311133228 (2016) TEKNIK PEMBESARAN IKAN BADUT (Amphiprion ocellaris) DENGAN SISTEM KARAMBA JARING APUNG DI BALAI PERIKANAN BUDIDAYA LAUT, SEKOTONG BARAT, NUSA TENGGARA BARAT. Fakultas Perikanan dan Kelautan, Surabaya. (Unpublished)

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
PKL PK BP 128-16 Lar t-Abstrak.pdf

Download (225kB) | Preview
[img]
Preview
Text (FULLTEXT)
PKL PK BP 128-16 Lar t.pdf

Download (1MB) | Preview
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Ikan badut tergolong dalam famili Pomacentridae. famili Pomacentridae memiliki ciri khas yang menarik diantaranya warna yang cerah pada tubuhnya yang sesuai dengan tempat hidupnya, yaitu anemon laut. Pada saat dewasa ikan badut dapat tumbuh mencapai ukuran 15 cm. Tubuhnya berwarna dasar oranye dengan 3 belang di bagian kepala, badan, dan pangkal ekor. Bentuk sirip ekornya bundar. Gurat sisi (linea lateralis) memanjang sampai ke belakang dasar sirip punggung dan dapat berlanjut sampai ke dekat pangkal ekor. Tujuan dilaksanakannya Praktek Kerja Lapang (PKL) ini adalah untuk mengetahui teknik pembesaran ikan badut dan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam pembesaran ikan badut di BPBL Lombok. PKL dilaksanakan pada tanggal 15 Januari 2016 hingga 15 Februari 2016. Metode kerja yang digunakan adalah metode deskriptif dengan cara melakukan pengamatan langsung, sehingga didapatkan data primer dan data sekunder. Pengambilan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi, partisipasi aktif dan studi pustaka. Pembesaran ikan badut dimulai dari persiapan karamba jaring apung yang terdiri dari pencucian jaring dan pemberat jaring, pemasangan jaring dan waring dan peletakkan anemon pada keramba jaring apung. Penebaran benih ikan badut dilakukan pada pagi hari di waring berukuran 1,5 m x 1,5 m x 1,5 m yang terpasang pada bingkai keramba jaring apung berukuran 4 m x 4 m dengan total benih yang ditebar sebanyak 150 ekor berukuran 2 cm. Pemberian pakan dilakukan secara terkontrol minimal 2 kali sehari pada pagi dan siang hari sampai benih kenyang. Kontrol kualitas air dilakukan setiap minggu dengan parameter yang diukur adalah suhu, oksigen terlarut, salinitas, dan pH. Manajemen kesehatan pada pembesaran ikan badut dilakukan dengan meminimalisir pemberian pakan yang berlebihan, penggantian waring secara berkala, serta perendaman benih dengan air tawar setiap 1 bulan sekali. Prospek usaha budidaya ikan badut cukup baik dengan keuntungan usaha Rp. 23.850.000 / 1 tahun (Rp. 1.987.500/bulan) serta payback period 2 tahun sehingga usaha pembesaran ikan badut ini layak untuk diteruskan.

Item Type: Other
Additional Information: KKC KK PKL BP 128-16 Lar t
Uncontrolled Keywords: Rearing, Clown Fish (Amphiprion ocellaris)
Subjects: S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling > SH1-691 Aquaculture. Fisheries. Angling > SH201-399 Fisheries > SH334.5-334.7 Fishery technology
Divisions: 14. Fakultas Perikanan dan Kelautan
Creators:
CreatorsNIM
AZIZAH SAYIDA AMILINA LARASATI, 141311133228UNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorAgustono, Ir., M.Kes.UNSPECIFIED
Depositing User: Mrs. Djuwarnik Djuwey
Date Deposited: 22 May 2017 22:25
Last Modified: 22 May 2017 22:25
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/57587
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item