KELIMPAHAN IKAN BARONANG (Siganus sp.) DI WILAYAH PERAIRAN KEPULAUAN SERIBU, DKI JAKARTA

ALVIANITA AULIA, 141311133184 (2016) KELIMPAHAN IKAN BARONANG (Siganus sp.) DI WILAYAH PERAIRAN KEPULAUAN SERIBU, DKI JAKARTA. Fakultas Perikanan dan Kelautan, Surabaya. (Unpublished)

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
PKL PK BP 131-16 Aul k- Abstrak.pdf

Download (207kB) | Preview
[img]
Preview
Text (FULLTEXT)
PKL PK BP 131-16 Aul k.pdf

Download (748kB) | Preview
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Ikan baronang (Siganus sp.) merupakan salah satu ikan ekonomis penting yang berasosiasi di padang lamun maupun terumbu karang, yang memanfaatkan kedua ekosistem tersebut sebagai daerah asuhan, pembesaran, dan tempat mencari makan. Terdapat 17 jenis spesies ikan baronang yang ditemukan di Indonesia, diantaranya ikan baronang yang sering ditangkap oleh para nelayan di Pulau Pramuka dan Pulau Panggang seperti kea-kea, lingkis, samadar, manggilala, baronang batik, baronan tulis, dll. Tujuan dari Praktikum Kerja Lapang ini adalah untuk mengetahui kelimpahan ikan baronang, mempelajari teknik penangkapan ikan baronang serta mengetahui permasalahan yang ada dalam proses penangkapan ikan Baronang (Siganus sp.). Praktek Kerja Lapang dilaksanakan di wilayah perairan Kepulauan Seribu, DKI Jakarta pada tanggal 15 Januari 2016 sampai tanggal 18 Februari 2016. Metode kerja yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pengambilan data primer dan data sekunder. Pengambilan data dilakukan dengan partisipasi aktif, observasi, wawancara, dan studi pustaka Teknik penangkapan ikan baronang (Siganus sp.) menggunakan alat tangkap bubu dengan jenis bubu tambun. Bubu tambun merupakan alat penangkapan ikan yang terbuat dari bambu berbentuk seperti hati yang dioperasikan secara pasif di perairan terumbu karang. Tujuan dari penangkapan dengan alat tangkap ini untuk jenis-jenis ikan yang hidup berasosiasi dengan terumbu karang. Jenis ikan baronang yang ditangkap mengunakan bubu tambun diantaranya lingkis putih (Siganus canalicatus), Manggilala (Siganus punctatus), Baronang hitam (Siganus guttatus), Kea biasa (Siganus virgatus), Kea Kuning (Siganus corallinus). Nilai Indeks Keanekaragaman ikan baronang pada stasiun I diperoleh 0,2936 dan stasiun II 0,2490, dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa keanekaragaman ikan pada kedua stasiun termasuk dalam kategori keanekaragaman rendah dengan nilai H’≤ 2,0. Sedangkan untuk Indeks Keseragaman pada stasiun I didapatkan 0,1824 dan stasiun II 0,1826 yang dikategorikan bahwa komunitas berada pada kondisi tertekan dengan nilai 0,00<E≤0,50, dimana memiliki arti rendahnya tingkat keseragaman. Nilai indeks dominansi ikan baronang pada wilayah perairan kepulauan seribu masih tergolong sedang dengan nilai 0,30< C≤ 0,60. Dengan perhitungan indeks dominansi pada masing-masing stasiun yaitu stasiun 1 sebesar 0,7064 ekor/m2 dan stasiun 2 sebesar 0,7060 ekor/m2, hal ini disimpulkan bahwa dominansi oleh spesies tertentu yaitu Siganus virgatus (kea-kea).

Item Type: Other
Additional Information: KKC KK PKL PK BP 131-16 Auk k
Uncontrolled Keywords: Rabbit fish, The abundant, Bubu Tambun
Subjects: S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling > SH1-691 Aquaculture. Fisheries. Angling > SH201-399 Fisheries > SH344-344.8 Methods and gear. Catching of fish
Divisions: 14. Fakultas Perikanan dan Kelautan
Creators:
CreatorsNIM
ALVIANITA AULIA, 141311133184UNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorSapto Andriyono, S.Pi. ,MT.UNSPECIFIED
Depositing User: Mrs. Djuwarnik Djuwey
Date Deposited: 22 May 2017 22:57
Last Modified: 22 May 2017 22:57
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/57597
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item