Neny Purwitasari, 059912183
(2004)
Uji Aktivitas Antimikroba Minyak Atsiri Rimpang Jahe Gajah, Jahe EMprit, dan Jahe Merah Terhadap STAPHYLOCOCCUS AUREUS, ESCHERICIA COLI, CANDIDA ALBICANS dan TRICHOPHYTON AJELLOI.
Skripsi thesis, Universitas Airlangga.
Abstract
Penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri dan jamur merupakan penyakit yang banyak diderita oleh penduduk di daerah tropis. Adanya fenomena efek samping adn resistensi mikroba yang terjadi pada antibiotik mendorong upaya dilakukan pencarian obat antimikroba baru terutama yang berasal dari tanaman.
Berdasarkan bukti empiris dan penelitian yang pernah dilakukan hampir semua minyak atsiri mengandung substansi kimia yang bersifat antikuman dan antikapang.
Salah satu tanaman yang memiliki kandungan mintak atsiri tinggi adalah jahe yang berasal dari suku Zingiberaceae. Telah diketahui ada tiga macam jahe yaitu jahe gajah, jahe emprit, dan jahe merah. Perbedaan ketiga macam jahe tersebut terletak pada besar dan warna rimpangnya.
Uji aktivitas mikroba dan penentuan Konsentrasi Hambat Minimum pada minyak atsiri rimpang jahe gajah, jaheemprit, dan jahe merah dilakukan dengan metode Difusi Agar.
Dari penelitian ini diperoleh hasil minyak atsiri rimpang jahe memiliki aktivitas antimikroba terhapad STAPHYLOCOCCUS AUREUS, ESCHERICIA COLI, CANDIDA ALBICANS dan TRICHOPHYTON AJELLOI.
hoffman (1993) menyatakan bahwa sari kasar yang menunjukkan aktivitas antimikroba pada kadar 2000 mg/ml dikatakan sangat memberi harapan untuk dikembangkan sebagai obat antimikroba.
sehingga bisa dikatakan bahwa minyak atsiri jahe gajah, jaeh emprit, dan jahe merah baik untuk dikembangkan sebagai antimikroba
Actions (login required)
|
View Item |