FITRIA EKA PUSPITASARI
(2004)
EVALUASI PENERAPAN JOB ORDER COSTING ,DALAM
MENGHITUNG HARGA POKOK PRODUK UNTUK
PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI
(STUDI KASUS PADA PT. ERATEX DJAJA L1D, TBK, DIVISI GARMENT
PROBOLINGGO).
Skripsi thesis, Universitas Airlangga.
Abstract
Perusahaan manufaktur yang menjalankan kegiatan mengolah bahan baku menjadi produk jadi melalui proses produksi tentunya membutuhkan infonnasi mengenai biaya produksi, dimana manajemen berusaha agar biaya-biaya produksi yang dikeluarkan seefisien mungkin sehingga diharapkan dapat meningkatkan profit perusahaan. Salah satu tolok ukur efisiensi biaya produksi adalah dengan penentuan biaya standar yang ditetapkan oleh perusahaan dalam upaya untuk mengendalikan biaya produksi. Sebagai perusahaan manufaktur yang bergerak dalam industri gannen, PT.Eratex Djaja Ltd, Tbk juga memerlukan infonnasi biaya produksi untuk melakukan produksi. PT.Eratex melakukan produksi berdasarkan pesanan (job order). Sebagai perencanaan untuk melakukan produksinya Eratex menerapkan sistem biaya standar yang diharapkan mampu untuk mengendalikan biaya produksi yang terjadi, sehingga dapat meningkatkan profit perusahaan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi penerapan standar cost dalam job order costing untuk menghitung harga pokok produk serta menganalisis selisih biaya-biaya produksi yang terjadi sehingga dapat mengendalikan biaya produksi pada Eratex khususnya divisi gannent.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus yang dirancang untuk meneliti suatu kasus yang terjadi dalam lingkup tertentu. Metode analisis yang digunakan adalah dengan membandingkan biaya produksi standar dengan biaya produksi aktual per job order dengan pembebanan sesuai kapasitasnya untuk mengetahui selisih atau penyimpangan yang terjadi, sehingga dapat diketahui tingkat efisiensi perusahaan untuk selanjutnya dapat diambil tindakan dalam mengendalikan biaya produksi yang terjadi.
Berdasarkan analisis selisih biaya produksi yang meliputi: selisih biaya bahan baku, selisih biaya tenaga kerja langsung, dan selisih biaya . overhead pabrik yang dilakukan per order, dapat diketahui bahwa terjadi penyimpangan yang jumlahnya cukup material yang menunjukkan bahwa biaya tidak terkendali dengan baik. Hal ini dapat dibuktikan dengan perhitungan selisih untuk salah satu job order CMT 228 didapatkan terdapat selisih bahan baku sebesar Rp.31.476.939 (UP) yang disebabkan karena adanya fluktuasi harga dan perhitungan rasio pemakaian bahan baku yang kurang tepat dari bagian perencanaan produksi. Selisih biaya tenaga kerja langsung sebesar Rp.75.809.500 (UF) disebabkan karena kurangnya pengawasan terhadap tenaga kerja oleh bagian produksL Selisih biaya overhead pabrik dibedakan menjadi selisih bahan penolong (trimming cost) sebesar (Rp.8.381.818) (F), selisih washing cost sebesar (Rp.685.000) (F) dan selisih manufacturing expense gannen sebesar Rp.5.295.905 (UF) . .8elisih overhead ini dipisahkan menurut sifatnya agar memu4ahkan pembebanan serta pengawasannya. Perhitungan ini berlaku juga untuk
setiap
job
order
lainnya.
Berdasarkan
hal
tersebut,
maka
sebaiknya
Eratex
menggunakan
anal isis
selisih
biaya
produksi
untuk
mengendalikan
biaya
produksinya.
III
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI EVALUASI PENERAPAN JOB...
Actions (login required)
|
View Item |