LINTANG YUDHANTAKA, 031311133091 (2017) TANGGUNG GUGAT PENGEMBANG DALAM JUAL BELI RUMAH SUSUN DENGAN SISTEM PRE PROJECT SELLING. Skripsi thesis, Universitas Airlangga.
|
Text (abstrak)
FH. 66-17 Yud t abstrak.pdf Download (100kB) | Preview |
|
Text (fulltext)
FH. 66-17 Yud t bab.pdf Restricted to Registered users only Download (650kB) | Request a copy |
Abstract
Dewasa ini, sebagian besar pengembang menggunakan sistem Pre Project Selling dalam menjual rumah susun. Yang dimaksud dengan sistem Pre Project Selling adalah penjualan sebelum bangunan selesai dibangun dimana bangunan ini masih berupa gambar atau konsep. Penjualan rumah susun dengan sistem Pre Project Selling selalu identik dengan adanya Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB). Untuk membuat PPJB, harus memenuhi syarat-syarat tertentu sebagaimana yang diatur dalam UU No. 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun. Jika syarat-syarat tersebut tidak terpenuhi, tentunya akan berpotensi menimbulkan kerugian bagi para pihak, khususnya pembeli. Sayangnya, banyak pengembang yang belum memenuhi persyaratan tersebut, tetapi sudah berani membuat PPJB. Selain itu, dikarenakan PPJB merupakan kontrak baku yang dibuat secara sepihak oleh pengembang, maka klausula-klausula di dalamnya cenderung lebih banyak melindungi kepentingan pengembang dan mengabaikan kepentingan pihak pembeli. Fakta yang ada selama ini menunjukkan bahwa pemasaran yang dilakukan developer juga kurang jelas dan detail, sehingga tidak jarang informasi yang disampaikan itu ternyata menyesatkan (misleading information) atau tidak benar bahkan rumah susun yang ada tidak sesuai dengan yang diperjanjikan. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk membahas dan menjelajahi lebih dalam untuk mengetahui bagaimana keabsahan dari suatu PPJB dan bentuk tanggung gugat dari pengembang terhadap konsumen yang dirugikan. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analisis. Metode ini menggunakan penelitian kepustakaan terkait dengan kaidah dan peraturan perundang-undangan dan data yang terkumpul dianalisa secara deskriptif. Kesimpulan dari penulisan ini adalah PPJB dikatakan sah ketika memenuhi persyaratan sebagaimana yang diatur dalam UU No. 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun dan bentuk tanggung gugat pengembang tergantung pada dasar gugatan yang diajukan oleh pembeli selaku konsumen yang dirugikan. Kata Kunci: Kontrak/perjanjian, Pre Project Selling, keabsahan, tanggung gugat, pengembang, pembeli.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2 FH. 66-17 Yud t | ||||||
Uncontrolled Keywords: | Kontrak/perjanjian, Pre Project Selling, keabsahan, tanggung gugat, pengembang, pembeli. | ||||||
Subjects: | H Social Sciences > HF Commerce > HF5437-5444 Purchasing. Selling. Sales personnel. Sales executives K Law > K Law (General) > K1-7720 Law in general. Comparative and uniform law. Jurisprudence > K(520)-5582 Comparative law. International uniform law > K3820-3836 Economic constitution, policy, planning, and development |
||||||
Divisions: | 03. Fakultas Hukum | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Tatik Poedjijarti | ||||||
Date Deposited: | 16 Jul 2017 17:53 | ||||||
Last Modified: | 16 Jul 2017 17:53 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/58892 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |