Penurunan Kerusakan Jaringan Paru Terinfeksi Tuberkulosis oleh Ekstrak Pegagan Melalui Peningkatan Ekspresi Tissue Inhibitor of Matrix Metalloproteinase-1

Mustika, Arifa and Setijo Rahaju, Anny and Indrawati, Roostantia (2014) Penurunan Kerusakan Jaringan Paru Terinfeksi Tuberkulosis oleh Ekstrak Pegagan Melalui Peningkatan Ekspresi Tissue Inhibitor of Matrix Metalloproteinase-1. Jurnal Veteriner, 15 (4). pp. 530-540. ISSN 1411-8327

[img]
Preview
Text (Fulltext)
karil8.penurunan kerusakanoke.pdf

Download (1MB) | Preview
[img] Text (Peerreview)
Peerreview8.Penurunan Tingkat.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
Official URL: http://download.portalgaruda.org/article.php?artic...

Abstract

Pegagan atau Centella asiatica adalah tanaman obat yang digunakan untuk menyembuhkan luka melalui peningkatkan sintesis kolagen. Fenomena ini menumbuhkan harapan bahwa tanaman tersebut bisa digunakan untuk penyembuhan kerusakan jaringan paru karena tuberkulosis. Sampai saat ini, pengaruh maupun mekanisme C. asiatica pada kerusakan jaringan paru karena infeksi Mycobacterium tuberculosis masih belum jelas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dan mekanisme ekstrak etanol C. asiatica dalam memperbaiki kerusakan jaringan paru tikus melalui ekspresi enzim matrix metalloproteinase-1 (MMP-1) dan enzim tissue inhibitor of matrix metalloproteinase-1 (TIMP-1) . Penelitian dilakukan pada tikus. Sebanyak 24 tikus diinfeksi dengan M. tuberculosis secara intratrakea kemudian dibagi secara acak menjadi empat kelompok. Kelompok 1, 2, dan 3 adalah kelompok perlakuan yang diterapi dengan ekstrak etanol C. asiatica pada dosis 375 mg/kgbb, 750 mg/kgbb, dan 1500 mg/kgbb personde sehari sekali selama 14 hari. Kelompok 4 adalah kontrol yang diberi aquadest. Pada hari ke-15, tikus dikorbankan nyawanya untuk diambil jaringan paru. Evaluasi kerusakan jaringan paru dilakukan dengan pengecatan Hematoksilin Eosin, ekspresi MMP-1 dan TIMP 1 dilakukan dengan teknik imunohistokimia. Analisis data dengan analisis varian á=0,05 untuk TIMP-1, Whitney Mann U untuk kerusakan jaringan dan MMP-1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok dosis 375 mg/kgbb dengan kontrol (p=0,006), dosis 750 mg/kgbb dengan kontrol (p=0,004), dosis 1500 mg/kgbb dengan kontrol (p=0,043) pada kerusakan jaringan paru. Ekspresi MMP-1 menunjukkan perbedaan yang tidak bermakna. Pada ekspresi TIMP-1, terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok yang memperoleh ekstrak etanol C. asiatica dosis 750 mg/kgbb dengan kontrol. Simpulan dari penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol C. asiatica mempunyai kemampuan untuk menurunkan kerusakan jaringan paru tikus karena tuberkulosis, melalui peningkatan ekspresi TIMP-1

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: C. asiatica , M. tuberculosis , paru, MMP-1, TIMP-1
Subjects: R Medicine > R Medicine (General) > R735-854 Medical education. Medical schools. Research
Divisions: 01. Fakultas Kedokteran > Ilmu Farmasi
Creators:
CreatorsNIM
Mustika, ArifaUNSPECIFIED
Setijo Rahaju, AnnyUNSPECIFIED
Indrawati, RoostantiaUNSPECIFIED
Depositing User: Bayu Yulianti
Date Deposited: 30 Jul 2017 18:33
Last Modified: 30 Jul 2017 18:33
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/59590
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item