ACHMAD NUESKI MEIRINGGA, 031214253149 (2017) CACAT HUKUM YANG MENGAKIBATKAN AKTA PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH (PPAT) MENJADI TIDAK MEMPUNYAI KEKUATAN HUKUM (ANALISIS PUTUSAN NO. 446/Pdt.G/2012/PN/Bks). Thesis thesis, Universitas Airlangga.

Preview	Text (abstrak) abstrak.pdf Download (29kB) | Preview
	Text (full text) TESIS NUESKI.compressed.pdf Restricted to Registered users only until 11 August 2020. Download (535kB)

Abstract

Manusia sebagai makhluk sosial tidak bisa lepas dari bergantung antara satu dengan yang lainnya. Dalam hidupnya manusia membutuhkan pula piranti pendukung lainnya diantaranya tanah. Kebutuhan akan tanah tersebut beraneka ragam dalam penggunaannya dan sering sekali tidak lepas dari permasalahan yang muncul di dalamnya. Salah satu permasalahan yang sering kali muncul adalah sengketa atas kepemilikan tanah. Kepentingan tiap individu manusia dapat menimbulkan permasalahan tersebut seperti halnya tema yang akan dibahas yaitu permasalahan yang terjadi pada PT. Karya Graha Cemerlang yang turut melibatkan PPAT sebagai pembuat aktanya pun menjadi terlibat dalam sengketa. Namun dalam persidangan permasalahan ini dapat di selesaikan dengan baik namun karena dasar pembuatan akta oleh PPAT tersebut kurang tepat maka Majelis Hakim memutuskan salah satunya Akta yang dibuat oleh PPAT tersebut menjadi tidak mempunyai kekuatan hukum.

Actions (login required)

View Item