LUCIA PANGESTIKA, 081211731018 (2017) RANCANG BANGUN HOT COLD THERAPY PORTABLE SEBAGAI SARANA PERTOLONGAN PERTAMA CEDERA DAN SPASME OTOT PADA ATLET. Skripsi thesis, Universitas Airlangga.
|
Text (abstrak)
ST T 40-17 Pan r Abstrak.pdf Download (126kB) | Preview |
|
Text (fulltext)
ST T 40-17 Pan r Sec.pdf Restricted to Registered users only until 25 January 2021. Download (951kB) |
Abstract
Latihan fisik atau olah raga dapat memicu kontraksi otot yang lebih besar. Berbagai bentuk latihan fisik dengan intensitas tinggi akan meningkatkan asam laktat dalam darah. Penimbunan asam laktat ini akan meningkatkan potensi cedera dan kram otot atau spasme otot. Penanganan pertama terhadap cedera dan spasme dilakukan dengan pemberian terapi termal yang terdiri dari terapi panas, dingin dan kontras. Tujuan penelitian adalah untuk menciptakan alat terapi termal yang mencakup terapi panas, dingin dan kontras yang bersifat portable dengan stabilitas sistem yang sesuai dengan suhu yang digunakan dalam terapi. Metode penelitian terdiri dari perancangan hardware dan software, kalibrasi sensor suhu LM 35, dan uji stabilitas sistem tiap jenis terapi selama 15 menit sehingga alat memiliki prinsip kerja yang sesuai dengan terapi termal pada umumnya. Hot cold therapy portable yang dibuat dilengkapi manset dengan dua buah peltier yang menghasilkan suhu panas dan dingin. Terapi kontras menggunakan gabungan dari terapi panas dan dingin. Pembacaan nilai suhu pada manset menggunakan sensor suhu LM 35. Sistem pengendalian suhu menggunakan mikrokontroler jenis Arduino UNO. Sistem menggunakan kontrol on/ off untuk mempertahankan suhu agar tetap pada rentang yang diinginkan selama waktu terapi berlangsung. Hasil uji yang dilakukan selama 15 menit menunjukkan alat dapat menghasilkan suhu 100-150C untuk terapi dingin dan suhu 300-350C untuk terapi panas. Penggunaakan baterai dan aki mendukung sifat portable pada alat. Stabilitas suhu pada terapi panas dan dingin dapat berjalan dengan baik yaitu dengan diperolehnya nilai rata – rata sebesar 33.020C untuk terapi panas dan 18.820C untuk terapi dingin, pada terapi kontras stabilitas suhu terganggu akibat kurang efektifnya pertukaran suhu di dalam manset. Hasil tersebut sesuai dengan standar untuk perlakuan terapi panas dan dingin, namun untuk terapi kontras masih diperlukan perbaikan pada sistem sehingga nilai yang dihasilkan dapat sesuai dengan standar terapi kontras.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKC KK ST.T.40/17 Pan r | ||||||
Uncontrolled Keywords: | Cedera atlet, spasme otot, terapi dingin, terapi kontras, terapi panas. | ||||||
Subjects: | Q Science > QC Physics | ||||||
Divisions: | 08. Fakultas Sains dan Teknologi > Fisika | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Unnamed user with email indah.fatma@staf.unair.ac.id | ||||||
Date Deposited: | 21 Aug 2017 18:39 | ||||||
Last Modified: | 24 Jan 2018 20:19 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/60726 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |