Ayu Dewi Pramita, 081314153004 (2017) “Pertumbuhan dan Kadar Flavonoid pada Kultur Tunas Sambung Nyawa(Gynura procumbens (Lour.) Merr.) dalam Media Padat dan Bioreaktor Perendaman Sementara”. Thesis thesis, Universitas Airlangga.
|
Text (abstrak)
abstrak.pdf Download (61kB) | Preview |
|
Text (full text)
PERTUMBUHAN DAN KADAR FLAVONOID PADA KULTUR TUNAS.compressed.pdf Restricted to Registered users only until 29 August 2020. Download (4MB) |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh berbagai jenis dan konsentrasi zat pengatur tumbuh dalam media Murashige dan Skoog (MS) padat dan bioreaktor perendaman sementara terhadap pertumbuhan dan kadar flavonoid pada kultur tunas sambung nyawa (Gynura procumbens (Lour.) Merr.). Ada dua macam perlakuan yaitu 1) variasi jenis dan konsentrasi zat pengatur tumbuh (ZPT) pada media Murashige and Skoog (MS) padat yaitu 1-Naphthaleneacetic acid (NAA) dan Indole-3-acetic acid (IAA); sitokinin: Benzyladenine (BA) dan Kinetin, dan 2) kombinasi durasi perendaman dan interval waktu perendaman pada bioreaktor perendaman sementara. Parameter pertumbuhan kultur tunas sambung nyawa adalah rerata berat segar, berat kering, panjang tunas, jumlah daun, jumlah tunas aksiler I, jumlah tunas aksiler II dan jumlah akar. Kultivasi tunas sambung nyawa dalam media padat dan bioreaktor perendaman sementara dilakukan selama 4 minggu. Kadar flavonoid diukur absorbansinya menggunakan spektofotometer UV. Hasil terbaik dari rerata berat segar, berat kering, panjang tunas, jumlah daun, jumlah tunas aksiler I, jumlah tunas aksiler II dan jumlah akar dari tunas sambung nyawa pada media MS padat diperoleh dengan penambahan 2 mg/L IAA dan 4 mg/L BA yaitu 0,34 ± 0,12 g; 0,06 ± 0,02 g; 2,80 ± 0,35 cm; 25,0 ± 8,1 daun; 1,0 ± 0,0 tunas; 5,0 ± 1,2 tunas; dan 0,0 ± 0,0 akar. Hasil terbaik dari rerata berat segar, berat kering, panjang tunas, jumlah daun, jumlah tunas aksiler I, jumlah tunas aksiler II dan jumlah akar dari tunas sambung nyawa dalam bioreaktor perendaman sementara diperoleh dengan penambahan 2 ml/L IAA dan 4 ml/L BA dan durasi perendaman selama 15 menit dan interval perendaman selama 12 jam yaitu 0,71 ± 0,27 g; 0,05 ± 0,02 g; 3,08 ± 0,43 cm; 17,3 ± 7,9 daun; 1,3 ± 0,5 tunas; 3,3 ± 1,5 tunas; dan 0,0 ± 0,0 akar. Kadar flavonoid yang tertinggi diperoleh pada perlakuan penambahan NAA dan Kinetin dalam media MS padat yaitu sebesar 37.78 mg CE/ g berat kering, sedangkan kadar flavonoid yang tertinggi pada bioreaktor perendaman sementara diperoleh pada perlakuan penambahan 2 mg/L IAA dan 8 mg/L BA dengan durasi perendaman 15 menit dan interval 12 jam yaitu sebesar 32.00 mg CE/ g berat kering.
Item Type: | Thesis (Thesis) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKC KK TB 06/17 Pra p | ||||||
Uncontrolled Keywords: | bioreaktor perendaman sementara, flavonoid, Gynura procumbens (Lour.) Merr., kultur tunas | ||||||
Subjects: | Q Science > QH Natural history > QH301 Biology | ||||||
Divisions: | 08. Fakultas Sains dan Teknologi > Biologi | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Unnamed user with email indah.fatma@staf.unair.ac.id | ||||||
Date Deposited: | 28 Aug 2017 17:27 | ||||||
Last Modified: | 28 Aug 2017 17:27 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/61013 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |