dr. Irma Rizkika Marjianto, NIM011180303 (2017) HUBUNGAN ANTARA MUSIM PANCAROBA DENGAN DERAJAT KEPARAHAN GUILLAIN-BARRE SYNDROME. Thesis thesis, Universitas Airlangga.

Preview	Text (abstrak) abstrak.pdf Download (178kB) | Preview
	Text (full text) tesis Irma Rizkika PDF.pdf Restricted to Registered users only until 28 September 2020. Download (1MB)

Abstract

Guilllain-Barre syndrome (GBS) merupakan penyebab umum dari kelumpuhan layuh akut. Kelemahan ini membuat penderita GBS tidak bisa beraktivitas dalam jangka waktu yang cukup lama, sehingga mengganggu produktivitas penderita. GBS biasanya terjadi setelah suatu penyakit infeksi dimana respon imun menghasilkan antibodi yang bereaksi silang dengan gangliosida pada membran saraf. Variasi musim pada GBS bisa disebabkan oleh musim dari penyakit infeksi yang mendahului. Variasi ini juga mempunyai pengaruh terhadap beratnya GBS. Kejadian infeksi di Indonesia meningkat saat musim pancaroba. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara musim pancaroba dengan derajat keparahan GBS. Pasien dan Metode Penelitian dilakukan secara retrospektif, studi case control, menggunakan rekam medis rawat inap pasien GBS di RSUD Dr. Soetomo Surabaya, yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi, selama Januari 2013 – Oktober 2016. Derajat keparahan GBS dinilai menggunakan MRC sum score. Kelompok kasus adalah GBS dengan derajat keparahan berat yang mempunyai nilai <36. Hasil Didapatkan 82 subjek penelitian (41 kelompok kasus dan 41 kelompok kontrol). Pada kelompok kasus yang gejala awitannya saat musim pancaroba ada 21 orang (51,2%) lebih banyak dari kelompok kontrol yaitu 15 orang (36,6%). Sebaliknya pada kelompok kontrol yang gejala awitannya bukan musim pancaroba lebih banyak yaitu 26 orang (63,4%) daripada kelompok kasus 20 orang (48,8%). Tetapi perbedaan ini tidak bermakna secara statistik dengan p=0,182 dan RO 1,82 (IK 95% 0,753 – 4,399).

Actions (login required)

View Item