Hera Yulinanda Pratiwi, 101311133148 (2017) FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN TERJADINYA KECELAKAAN KERJA AKIBAT KEBOCORAN AMONIA (Studi dilakukan di PT. Pupuk Kalimantan Timur). Skripsi thesis, UNIVERSITAS ARILANGGA.
|
Text (Abstrak)
FKM. 246-17 Pra f - abstrak.pdf Download (435kB) | Preview |
|
Text (Fulltext)
FKM. 246-17 Pra f - sec.pdf Restricted to Registered users only until 2 October 2020. Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Paparan amonia berbahaya bagi kesehatan karena dapat menyebabkan iritasi pada kulit, saluran pernafasan ataupun pencernaan. PT. Pupuk Kaltim bergerak dalam bidang industri agrokimia, khususnya untuk memenuhi kebutuhan pupuk domestik. Aktivitas PT. Pupuk Kaltim yang beroperasi dengan berbagai bahan kimia dan juga mesin produksi tentunya berpotensi menimbulkan kecelakaan akibat kerja. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis faktorfaktor yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja akibat kebocoran amonia di PT. Pupuk Kaltim. Penelitian dilaksanakan di PT. Pupuk Kaltim Kota Bontang pada bulan Februari hingga Maret 2017. Penelitian ini bersifat cross sectional dengan analisa data deskriptif. Pengumpulan data secara primer didapatkan melalui pelaksanaan wawancara dan observasi, sedangkan data sekunder didapatkan dari data kecelakaan dan standar yang diterapkan di PT. Pupuk Kalimantan Timur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecelakaan kerja akibat kebocoran amonia beberapa kali terjadi di PT. Pupuk Kalimantan Timur. Kecelakaan kerja tersebut berakibat iritasi mata, trauma inhalasi, serta luka bakar pada pekerja. Standar yang ditetapkan di PT. Pupuk Kalimantan Timur telah berjalan dengan baik. Job Factor yang berpotensi mengakibatkan substandard condition dan substandard action meliputi jadwal pemeliharaan yang kurang memadai serta terjadinya keausan akibat penggunaan peralatan yang terus menerus. Terdapat substandard condition yang dapat mengakibatkan terjadinya kecelakaan kerja akibat kebocoran amonia yaitu sistem peringatan yang belum terintegrasi dengan sistem instrumen PT. Pupuk Kaltim, serta adanya beberapa peralatan yang rawan mengalami kebocoran. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa kecelakaan kerja akibat kebocoran amonia dapat terjadi karena beberapa faktor, diantaranya belum adanya sistem peringatan yang memadai, keausan peralatan, serta jadwal pemeliharaan yang kurang memadai. Oleh karena itu, dibutuhkan penjadwalan pemeliharaan peralatan yang baik serta integrasi sistem peringatan kebocoran amonia dengan sistem instrumentasi.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKC KK FKM. 246-17 Pra f | ||||||
Uncontrolled Keywords: | kebocoran amonia, kecelakaan kerja, faktor pekerjaan, Kondisi tidak standar | ||||||
Subjects: | R Medicine > RA Public aspects of medicine | ||||||
Divisions: | 10. Fakultas Kesehatan Masyarakat | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Unnamed user with email binkol@lib.unair.ac.id | ||||||
Date Deposited: | 08 Dec 2017 00:30 | ||||||
Last Modified: | 08 Dec 2017 00:30 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/62091 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |