CITRA AYU PRATIWI, 121113022 (2017) ANALISIS PERBANDINGAN NILAI BUDAYA RITUAL HARAI DALAM SHINTO DAN RUWATAN DALAM MASYARAKAT JAWA 神道の祓いとジャワのルワタン祭儀の文化の価値 に関する比較研究. Skripsi thesis, Universitas Airlangga.

Preview	Text (ABSTRAK) FS J 05-17 Pra a Abstrak.pdf Download (325kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) FS J 05-17 Pra a Sec.pdf Restricted to Registered users only until 16 October 2020. Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Upacara penyucian yang dalam bahasa Jepang disebut harai, juga terdapat di masyarakat Jawa, yang dinamakan ruwatan. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dan bertujuan untuk mendeskripsikan perbandingan nilai budaya di antara ritual harai dalam Shinto di Jepang dan ruwatan Jawa di Indonesia. Data-data diperoleh melalui metode studi pustaka. Peneliti menggunakan teori upacara bersaji oleh William Robertson Smith dan konsep religi oleh Koentjaraningrat untuk menganalisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa harai dan ruwatan memiliki persamaan dan perbedaan. Persamaan antara harai dan ruwatan adalah konsep kesucian dan sama-sama mementingkan hubungan antara manusia dengan Tuhan sebagai pencipta alam semesta. Perbedaan antara kedua ritual terlihat dari lima komponen religi, yaitu emosi keagamaan, umat beragama, sistem keyakinan, sistem ritus dan upacara, dan peralatan ritus dan upacara. Pada intinya, peneliti menemukan tiga poin utama dalam perbandingan nilai budaya antara harai dan ruwatan. Pertama, dalam harai, manusia terlahir suci, sedangkan dalam ruwatan, manusia sukerta terlahir dengan kekotoran. Kedua, dalam harai, kesucian adalah terhindar dari kegare dan tsumi secara fisik dan mental, sementara dalam ruwatan, kesucian adalah keadaan terhindar dari ketidakberuntungan. Ketiga, masyarakat Jepang senantiasa menjaga kesucian dengan cara menghadap para dewa dalam keadaan suci, sedangkan dalam ruwatan, manusia sukerta memasrahkan hidupnya kepada Tuhan dalam upaya menghindari ketidakberuntungan.

Actions (login required)

View Item