dr. Tyas Ilhamy, NIM011228176308 (2017) STUDI PROSPEKTIF TERHADAP DIAMETER SELUBUNG SARAF OPTIK PADA ORANG DEWASA NORMAL DENGAN PEMERIKSAAN ULTRASONOGRAFI SEBAGAI INDIKATOR PENINGKATAN TEKANAN INTRAKRANIAL. Thesis thesis, Universitas Airlangga.

Preview	Text (abstrak) abstrak.pdf Download (474kB) | Preview
	Text (full text) Laporan Hasil Penelitian-Tyas Ilhamy.pdf Restricted to Registered users only until 17 October 2020. Download (1MB)

Abstract

Pengukuran diameter selubung saraf optik (DSSO) dengan ultrasound merupakan metode non invasif dalam monitoring peningkatan tekanan intrakranial yang sudah diterapkan di bidang kegawatdaruratan dan ruang perawatan intensif. Selubung saraf optik merupakan membran yang menutupi saraf optik di belakang bola mata dan berlanjut menjadi duramater di otak. Peningkatan tekanan intrakranial menyebabkan rongga subarachoid melebar sehingga turut berpengaruh terhadap diameter selubung saraf optik. Dari beberapa penelitian diketahui bahwa DSSO sebagai prediktor kuat terhadap peningkatan tekanan intrakranial dengan sensitivitas dan spesifitas tinggi, namun tidak ada ketentuan nilai cut-off sebagai indikasi peningkatan tekanan intrakranial serta range normal yang bervariasi pada populasi di tiap negara. Oleh karena itu dilakukan studi prospektif observasional dengan mengukur DSSO pada orang dewasa normal dengan menggunakan ultrasound. DSSO diukur pada jarak 3 mm di belakang bola mata. Dari penelitian ini (n=75) didapatkan rentang rentang DSSO pada populasi dewasa normal adalah 3.5 – 6.4 mm, rata-rata 4.7  0.62 mm dan 95 % persentil adalah 5.8 mm (cut off). DSSO > 5.8 mm diasumsikan sebagai abnormal (tekanan intrakranial > 20 mmHg). Tidak ada perbedaan DSSO antara kedua mata dan jenis kelamin. Terdapat pengaruh dan hubungan yang lemah antara DSSO dengan usia. Terdapat hubungan yang lemah antara BB dan TB terhadap DSSO namun tidak dapat mempengaruhi DSSO.

Actions (login required)

View Item