Uli Artha Ekawati, dr. (2017) Perbandingan kadar hemoglobin dengan metode sahli dan autoanalyzer dalam menentukan transfusi pada pasien operasi perdarahan sesuai Maximum Allowable Blood Loss (MABL) di RSUD Dr Soetomo. Other thesis, Airlangga university.
|
Text (abstrak)
abstrak ppds ar 06 17.pdf Download (221kB) | Preview |
|
Text (fulltext)
ppds ar 06 17.pdf Restricted to Registered users only Download (944kB) | Request a copy |
Abstract
Latar belakang : Pemeriksaan kadar hemoglobin (Hb) yang cepat dan tepat merupakan salah satu faktor krusial dalam pengambilan keputusan transfusi sehingga diperlukan pemeriksaan yang mudah dan bisa dilakukan bedside durante operasi dengan hasil yang langsung bisa didapatkan. Penelitian ini bertujuan menganalisis perbedaan antara pemeriksaan kadar hemoglobin dengan metode sahli dan autoanalyzer dalam penentuan transfusi pasien yang menjalani operasi dengan perdarahan sesuai Maximum Allowable Blood Loss (MABL) di RSUD Dr. Soetomo. Metode : Dengan metode prospektif analitik observasional, kami mengukur kadar hemoglobin menggunakan metode sahli dan autoanalyzer pada durante operasi. Pasien kelainan darah, gagal ginjal, ibu hamil, kelainan jantung dan mengalami reaksi transfusi dieksklusi. Karakteristik berupa umur, jenis kelamin, indeks massa tubuh, jenis operasi, tanda hemodinamik, kadar hemoglobin, waktu pemeriksaan dianalisis dengan uji t berpasangan, McNemar, Kappa. Hasil : Terdapat 30 pasien dengan rentang usia 18 – 59 tahun dengan rerata Hb sahli 7,54±0,93 g/dl (rentang 6–10 g/dl), dan rerata Hb autoanalyzer 8,6±1,38 g/dl (rentang 6,2–11,5 g/dl). Didapatkan perbedaan bermakna (p<0,0001) pada kadar Hb sahli dan autoanalyzer dengan delta 1,06 ± 0,76. Faktor koreksi atau nilai kesetaraan Hb sahli terhadap autoanalyzer yaitu dikalikan 1,142. Subyek penelitian yang mengalami over treatment sebanyak 60,87%, dimana inisiasi transfusi dilakukan pada kadar Hb yang masih tinggi dan tidak ada tanda-tanda gangguan hemodinamik. Waktu yang diperlukan untuk mendapatkan hasil Hb autoanalyzer berkisar 20 – 79 menit sedangkan hb sahli membutuhkan waktu 10 menit untuk mendapatkan hasil. Kesimpulan : Kadar hemoglobin sahli masih dapat digunakan sebagai alternatif keputusan pemberian transfusi dengan sebelumnya dilakukan kesetaraan hb sahli terhadap hb autoanalyzer berdasarkan faktor koreksi yaitu dikalikan 1,142.
Item Type: | Thesis (Other) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | kKA ppds ar 06 17 Eka p | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | faktor koreksi, hemoglobin, MABL, metode autoanalyzer, metode sahli | |||||||||
Subjects: | R Medicine > RD Surgery > RD520-599.5 Surgery by region, system, or organ | |||||||||
Divisions: | 01. Fakultas Kedokteran > Anestesiologi dan Reanimasi | |||||||||
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Depositing User: | Turwulandari | |||||||||
Date Deposited: | 18 Oct 2017 17:51 | |||||||||
Last Modified: | 18 Oct 2017 17:51 | |||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/64256 | |||||||||
Sosial Share: | ||||||||||
Actions (login required)
View Item |