DIANA FAIRUZ, 051211132003 (2017) AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK n-BUTANOL HASIL FERMENTASI Streptomyces violaceusniger DAN Streptomyces antibioticus TERHADAP Escherichia coli ATCC-25922 DAN Bacillus subtilis ATCC-6633. Skripsi thesis, Universitas Airlangga.
|
Text (ABSTRACT)
FF.KF.02-17 Fai a ABSTRAK.pdf Download (226kB) | Preview |
|
Text (FULLTEXT)
FF.KF.02-17 Fai a SKRIPSI.pdf Restricted to Registered users only until 24 October 2020. Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Pada penelitian sebelumnya, dilakukan isolasi Streptomyces dari tanah pertanian di Sidoarjo dan didapatkan di antaranya yaitu Streptomyces violaceusniger dan Streptomyces antibioticus yang menunjukkan aktivitas antibakteri terhadap E. coli dan Bacillus subtilis (Atta, 2010; Nakade, 2012; Warsito, 2014). Diketahui ekstrak n-butanol hasil fermentasi Streptomyces antibioticus memiliki aktivitas tertinggi dari pada ekstrak heksana dan etil asetat (Warsito, 2014). Pelarut terbaik untuk mengekstraksi senyawa antimikroba dari isolat Streptomyces sp. adalah n-butanol (Rabah, 2007; Veronica, 2014). Penelitian terkait uji aktivitas antibakteri Streptomyces violaceusniger dan Streptomyces antibioticus terhadap E. coli telah dilakukan secara kualitatif, belum dilakukan secara kuantitatif (Isnaeni, 2015). Pada penelitian ini dilakukan kajian aktivitas antibakteri ekstrak n-butanol kaldu fermentasi S. violaceusniger dan S. antibioticus terhadap E. coli dan B. subtilis dengan metode difusi sumuran (hole diffusion method) dan diuji kuantitatif untuk ditetapkan konsentrasi hambat minimumnya. Produksi metabolit antibakteri S. violaceusniger dan S. antibioticus dilakukan pada media ISP-4 cair, 28±2oC 150 rpm, selama 3 dan 5 hari. Hasil penelitian menunjukkan diameter zona hambat yang dihasilkan ekstrak n-butanol kaldu hasil fermentasi S. violaceusniger dan S. antibioticus terhadap E. coli 16,45±0,09 mm dan 13,48±0,16 mm, terhadap B. subtilis adalah 16,15±0,09 mm dan 13,12±0,06 mm. Hasil analisa t-test menunjukkan terdapat perbedaan bermakna antar konsentrasi hambat minimum S. violaceusniger dan S. antibioticus terhadap E. coli dan B. subtilis. S. violaceusniger lebih peka dibanding dengan S. antibioticus dengan konsentrasi hambat minimum masing-masing adalah 0,73 ppm dan 2,93 ppm.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK FF.KF.02/17 Fai a | ||||||
Subjects: | Q Science > QR Microbiology > QR75-99.5 Bacteria | ||||||
Divisions: | 05. Fakultas Farmasi > Kimia Farmasi | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | mrs hoeroestijati beta | ||||||
Date Deposited: | 23 Oct 2017 20:04 | ||||||
Last Modified: | 23 Oct 2017 20:04 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/64571 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |