Yuniar, Sasanti
(2009)
ADHD, Apakah Menetap sampai Dewasa?
In:
ADHD Through out The Life Course (The Brain, The Facts and The Best Treatment).
Akeswari Jakarta, Fakultas Kedokteran Unair, pp. 22-28.
ISBN 978-979-19836-0-0
Abstract
Attention-deficit/Hyperactivity Disorder (ADHD) menurut the Diagnostic and statistical Manual-IV Test Revision (APA,2000) atau yang dalam The International Classification of Disease and Related Health Problems (ICD)-10(WHO, 1992) serta Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa di Indonesia (PPDGJ)- 3 (Dep Kes RI,1993) disebut Gangguan Aktivitas dan Perhatian (F.90.0) adalah merupakan kondisi yang identik walaupun tidak sama persis. ADHD dikelompokkan dalam Gangguan Perkembangan yang onsetnya pada masa kanak. Onset ADHD adalah sebelum usia 7 tahun dengan gejala utama inattention dan hyperactivity-impulsivity. Mengutip pernyataan Tuckman A (2007), ironis bila ADHD masih dianggap hanya sebagai "chilhood disorder", padahal kenyataannya lebih banyak jumlah orang dewasa mengidap ADHD ketimbang anak. padahal kenyataannya lebih banyak jumlah orang dewasa mengidap ADHD ketimbang anak. Walaupun angka ADHD pada anak lebih tinggi, tapi mengacu pada sensus di Amerika Serikat tahun 2000, jumlah populasi dewasa berkisar tiga kali lebih banyak dari pada anak sehingga di duga ada sekitar 8 juta ADHD dewasa, sedangkan ADHD anak hanya 2 sampai 3 juta saja ini dikarenakan 30 sampai 50 persen ADHD anak akan berlanjut hingga dewasa (Am Fam Physician, Nov.2000)
Actions (login required)
|
View Item |