SUKRISMIATI, 141311133042 (2016) MANAJEMEN PEMELIHARAAN LARVA IKAN KOI (Cyprinus carpio) DI INSTALASI BUDIDAYA AIR TAWAR (IBAT) PUNTEN, BATU, MALANG, PROVINSI JAWA TIMUR. Fakultas Perikanan Dan Kelautan. Budidaya Perairan, Surabaya. (Unpublished)
|
Text (ABSTRAK)
PKL.PK.BP.110.17 . Suk.m - ABSTRAK.pdf Download (401kB) | Preview |
|
Text (FULLTEXT)
PKL.PK.BP.110.17 . Suk.m - SEC.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Dalam proses pemeliharaan larva ikan koi larva yang baru menetas tidak langsung dipindahkan ke kolam pendederan, tetap dipelihara di kolam tersebut sampai umur dua minggu. Setelah umur 3 hari, larva tidak diberikan pakan tambahan karena masih ada sisa kuning telur di tubuhnya yang dapat digunakan sebagai sari makanan dan dijadikan sumber energi untuk pertumbuhan dan perkembangan. Setelah sisa kuning telur habis umur empat hari, larva ikan koi diberikan pakan tambahan berupa cake. Pemberian pakan tambahan cake dilakukan tiga kali sehari yaitu pagi, siang dan sore. Jumlah telur yang menetas rata-rata 304.000 butir dari fekunditas telur yang dihasilkan per induk 325.000 butir dan yang terbuahi 320.000 butir. Jika dikonversikan dalam persen, maka jumlah telur yang menetas (HR) adalah 95%. Telur menetas sebanyak 95% dari telur yang dihasilkan termasuk daya tetas yang sangat tinggi. Daya tetas telur selain dipengaruhi oleh suhu lingkungan juga sangat dipengaruhi oleh kualitas induk yang digunakan. Masalah dalam usaha pembenihan ikan koi di IBAT Punten secara teknis tidak mengalami banyak permasalah atau hambata akan tetapi ada beberapa hal yang dapat mengganggu proses pembenihan, salah satunya adalah sering terjadi kebocoran dan kerusakan pematang karena struktur tanah yang banyak mengandung pasir. Kebocoran dan kerusakan dapat dikurangi dengan memperbaiki pematang atau dengan cara membuat pematang dari beton. 5.2 Saran Pada pembenihan ikan koi pemilihan calon induk yang siap dipijahkan harus di perhatikan agar kualitas telur yang dihasilkan memiliki kualitas tinggi. Perlunya peningkatan sarana dan prasarana dalam proses pembenihan ikan koi, terutama dalam hal obat-obatan, alat ukur kualitas air, dll.
Item Type: | Other | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKC KK PKL.PK.BP.110/17 Suk m | ||||||
Uncontrolled Keywords: | Budidaya perairan | ||||||
Subjects: | S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling > SH1-691 Aquaculture. Fisheries. Angling > SH20.3-191 Aquaculture | ||||||
Divisions: | 14. Fakultas Perikanan dan Kelautan | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Mr Binkol1 1 | ||||||
Date Deposited: | 28 Dec 2017 20:01 | ||||||
Last Modified: | 22 Jan 2018 17:37 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/65347 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |