KADAR TUMOR NECROSIS FACTOR ALPHA DAN INTERLEUKIN 4 PADA KULTUR PBMC PASCA STIMULASI ANTIGEN FUSI ESAT-6-CFP-10 (Studi pada Kelompok TB Paru Aktif, Laten dan Orang Sehat)

Rahma Indah Pratiwi,dr, NIM011318156303 (2017) KADAR TUMOR NECROSIS FACTOR ALPHA DAN INTERLEUKIN 4 PADA KULTUR PBMC PASCA STIMULASI ANTIGEN FUSI ESAT-6-CFP-10 (Studi pada Kelompok TB Paru Aktif, Laten dan Orang Sehat). Thesis thesis, Universitas Airlangga.

[img]
Preview
Text (abstrak)
abstrak.pdf

Download (423kB) | Preview
[img] Text (full text)
Karya Akhir [dr. Rahma Indah P]_0.pdf
Restricted to Registered users only until 2 November 2020.

Download (2MB)

Abstract

Bakteri M. tuberculosis adalah penyebab utama infeksi tuberkulosis (TB). Bakteri tersebut mampu bertahan hidup di dalam makrofag bahkan mempu menghindari respons imun pejamu. Imunitas protektif sangat bergantung terhadap keseimbangan sitokin Th1 dan Th2. Sitokin TNF-α yang sekresi sel TH1 mampu mempertahankan status laten, dan IL-4 membantu produksi antibodi Pengembangan kandidat vaksin terbaru yaitu antigen fusi rESAT-6-CFP-10 bersifat spesifik terhadap respons imun protektif digunakan untuk menggantikan vaksin BCG yang kurang efektif. Tujuan penelitian untuk mengetahui perbedaan kadar TNF-α dan IL-4 pasca stimulasi antigen fusi rESAT- 6-CFP-10. Metode Penelitian. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu di laboratorium secara in vitro pada kultur PBMC penderita TB paru kasus baru , TB laten dan orang sehat. Subjek penelitian adalah 18 penderita TB paru kasus baru, 19 TB laten, dan 19 orang sehat di RS Khusus Paru Surabaya. Pemeriksaan kadar sitokin TNF-α dan IL-4 dengan metode ELISA (U-CyTech, biosciences). Hasil dianalisis dengan Kruskal-Wallis. Hasil. Rerata kadar TNF-α pasca stimulasi pada masing-masing kelompok terjadi peningkatan dibandingkan tanpa stimulasi, tetapi tidak perbedaan bermakna (p>0,05). Rerata kadar TNF-α pasca stimulasi paling tinggi ditemukan pada kelompok TB laten yaitu 866,05, dibandingkan TB aktif 814,56 dan orang sehat 414,58, tetapi tidak berbeda bermakna (p>0,05). Rerata kadar IL-4 pasca stimulasi pada masing-masing kelompok terjadi peningkatan dibandingkan tanpa stimulasi, tetapi tidak perbedaan bermakna (p>0,05). Rerata kadar IL-4 pasca stimulasi paling tinggi ditemukan pada kelompok TB aktif, dibandingkan TB laten dan orang sehat, tetapi tidak berbeda bermakna (p>0,05).

Item Type: Thesis (Thesis)
Additional Information: KKA KK PPDS.PK 03/17 Pra k
Uncontrolled Keywords: TNF-α, IL-4, PBMC, ELISA, rESAT-6-CFP-10
Subjects: R Medicine > RB Pathology
Divisions: 01. Fakultas Kedokteran > Patologi Klinik
Creators:
CreatorsNIM
Rahma Indah Pratiwi,dr, NIM011318156303NIM011318156303
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorJusak Nugraha, Prof. Dr. , dr., MS., Sp.PK(K)UNSPECIFIED
Depositing User: Unnamed user with email indah.fatma@staf.unair.ac.id
Date Deposited: 01 Nov 2017 17:12
Last Modified: 01 Nov 2017 17:12
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/65419
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item