EFEK PEMBERIAN LATIHAN FISIK TERHADAP ASTROSIT KORTEKS SEREBELUM RATTUS NORVEGICUS YANG MENDAPAT PAJANAN MONOSODIUM GLUTAMATE

Waode Sri Nikmatiah, dr. (2017) EFEK PEMBERIAN LATIHAN FISIK TERHADAP ASTROSIT KORTEKS SEREBELUM RATTUS NORVEGICUS YANG MENDAPAT PAJANAN MONOSODIUM GLUTAMATE. Thesis thesis, Universitas Airlangga.

[img]
Preview
Text (abstrak)
abstrak.pdf

Download (321kB) | Preview
[img] Text (full text)
Karya Akhir OD - revisi2.pdf
Restricted to Registered users only until 2 November 2020.

Download (1MB)

Abstract

Penggunaan monosodium glutamate (MSG) berlebihan dapat memicu toksisitas yang mengakibatkan kematian astrosit yang secara spesifik menyokong kelangsungan hidup sel Purkinje pada korteks serebelum hewan coba. Pemberian latihan fisik diduga menghambat kematian astrosit di korteks serebelum melalui peningkatan konsentrasi brain-derived neurotrophic factor (BDNF). BDNF memicu aktivasi reseptor TrkB yang mangaktivasi phosphatidylinositol-3- kinase (PI3K) dan mitogen-activated protein kinase (MAPK)-signaling pathway serta meningkatkan ekspresi B-cell lymphoma 2 (Bcl-2) anti-apoptosis protein yang menginhibisi peningkatan kalsium intraseluler yang berlebihan. Tujuan: membandingkan jumlah astrosit korteks serebelum Rattus norvegicus antara kelompok kontrol, kelompok yang diberikan pajanan MSG, kelompok yang mendapat latihan treadmill dan kelompok yang mendapat pajanan MSG ditambah latihan treadmill. Desain Penelitian: Sebanyak 28 ekor Rattus norvegicus galur Wistar berjenis kelamin jantan berumur 6-8 minggu, berat antara 100-150 gram dirandomisasi dalam 4 kelompok (kontrol, pajanan MSG, latihan treadmill, pajanan MSG ditambah latihan treadmill). Pajanan MSG dengan dosis 6 gr/kgBB diberikan satu kali dalam 24 jam selama 21 hari. Latihan treadmill dilakukan 1 kali dalam sehari, 5 hari dalam 1 minggu, durasi 20 menit (5 menit pertama dengan kecepatan 7 m/menit dan 15 menit berikutnya dengan kecepatan 11 m/menit) selama 3 minggu. Terminasi dilakukan setelah 21 hari perlakuan. Preparat histologi korteks serebelum dibuat dengan metode pewarnaan Hematoxylin Eosin dan dilakukan penghitungan jumlah astrosit pada lapisan Purkinje. Hasil: Terdapat perbedaan yang bermakna (p<0,05) rerata jumlah astrosit antara kelompok kontrol dengan kelompok pajanan MSG, kelompok pajanan MSG dengan kelompok pajanan MSG ditambah latihan treadmill dan kelompok latihan treadmill dengan kelompok pajanan MSG ditambah latihan treadmill. Tidak terdapat perbedaan yang bermakna (p>0,05) antara kelompok latihan treadmill dengan kelompok kontrol dan kelompok pajanan MSG ditambah latihan treadmill dengan kelompok kontrol

Item Type: Thesis (Thesis)
Additional Information: KKA KK PPDS.IFR 16/17 Nik e
Uncontrolled Keywords: monosodium glutamate, astrocyte, serebelum, Rattus norvegicus
Subjects: R Medicine
Divisions: 01. Fakultas Kedokteran > Ilmu Fisik & Rehab
Creators:
CreatorsNIM
Waode Sri Nikmatiah, dr.UNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorImam Subadi,, DR. dr., Sp.KFR-KUNSPECIFIED
Depositing User: Unnamed user with email indah.fatma@staf.unair.ac.id
Date Deposited: 01 Nov 2017 20:47
Last Modified: 01 Nov 2017 20:47
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/65517
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item