RACHMAD SUPRIYANTO, 101414453065 (2017) UPAYA PERBAIKAN CASH RATIO MELALUI MANAJEMEN PIUTANG PADA RUMAH SAKIT QOLBU INSAN MULIA (QIM) KABUPATEN BATANG. Thesis thesis, Universitas Airlangga.

Preview	Text (ABSTRAK) ABSTRAK_TKA.05 17 Sup u.pdf Download (225kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) FULLTEXT_TKA.05 17 Sup u.pdf Restricted to Registered users only until 9 November 2020. Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Cash ratio di Rumah Sakit Qolbu Insan Mulia Kabupaten Batang mencapai rata-rata 22% pada tahun tahun 2011-2015. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa rumah sakit kurang mampu memenuhi liabilitas jangka pendek ketika jatuh tempo dari aset yang dimiliki karena perputaran piutang mengalami penurunan. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk menyusun rekomendasi peningkatan cash ratio dengan pendekatan manajemen piutang. Penelitian ini termasuk studi deskriptif observasional dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Lokasi penelitian terletak di Rumah Sakit QIM Kabupaten Batang dan berlangsung sejak April sampai September 2016. Subyek penelitian melibatkan pihak manajemen dan petugas pengelola piutang. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, kajian dokumen dan focus group discussion. Perputaran piutang tertinggi terjadi pada tahun 2014 (12,61 kali) dan mengalami penurunan pada tahun 2015 (7,85 kali). Realisasi penagihan piutang tahun 2015 sebanyak 46 hari atau lebih lama daripada tahun 2014 yaitu 29 hari. Berdasar aging schedule diketahui piutang terbesar adalah yang berumur 1 bulan (1-30 hari) sebesar 2,279 milyar atau 44,80% dan umur 2-3 bulan (31-90 hari) sebesar 2,135 milyar atau 41,97%. Piutang yang kemungkinan tertagih sebesar 2,528 milyar rupiah atau 49,69% dari total piutang. Seluruh piutang yang kemungkinan tertagih dapat dikonversi menjadi kas dapat mengakibatkan cash ratio tahun 2015 meningkat hingga 70% jika proses verifikasi BPJS dilakukan selama 30 hari. Sumber daya manusia yang berkaitan dengan manajemen piutang sebanyak 11 bagian. Manajemen piutang sangat berhubungan erat dengan pengelolaan keuangan di rumah sakit. Oleh karena itu perlu dibuat kebijakan penagihan untuk pihak ketiga penjamin, menyusun revisi prosedur pemberian informasi biaya perawatan sementara, serta melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi selama proses penagihan.

Actions (login required)

View Item