Latar belakang: Kasus Multidrug Resistance Tuberculosis (TB MDR) (2017) PERBEDAAN KADAR TSH PADA PENDERITA TB PARU MDR SEBELUM dan SESUDAH MENDAPAT ETIONAMID DI POLI TB MDR RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA. Thesis thesis, Universitas Airlangga.

Preview	Text (abstrak) abstrak.pdf Download (106kB) | Preview
	Text (full text) FULLTEXT PENELITIAN AKHMAD FARIZ N.compressed.pdf Restricted to Registered users only until 14 November 2020. Download (1MB)

Abstract

Latar belakang: Kasus Multidrug Resistance Tuberculosis (TB MDR) jumlahnya yang semakin meningkat tiap tahunnya, dimana obat-obatan yang dipakai dalam terapi TB MDR khususnya para-aminosalisilat (PAS) atau etionamid (Etio) atau kombinasi keduanya dapat menyebabkan terjadinya hipotiroid. Pemantauan kadar TSH pada pengobatan TB MDR yang mendapat salah satu atau kombinasi kedua obat di atas jarang dilaporkan khususnya di Indonesia, sehingga efek samping hipotiroid tidak terdeteksi. Tujuan: Menentukan perbedaan kadar TSH pada subyek TB paru MDR sebelum dan 6 bulan sesudah diberikan Etio tanpa pemberian PAS. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional longitudinal dengan desain “one group pretest and posttest” pada subyek dengan TB MDR yang mendapat Etio minimal 6 bulan berturut-turut. kadar TSH diukur dengan metode Two site sandwich immunoasay chemoluminescence. Data tentang kepatuhan minum obat dan kadar TSH diambil dari rekam medis subyek penelitian sejak Januari 2013 sampai Desember 2015. Hasil: Selama periode waktu penelitian, dari 51 subyek penelitian didapatkan yang mengalami peningkatan kadar TSH pada bulan ke-6 sebanyak 46 orang. Sebanyak 2 orang TSH meningkat di atas 5 μIU/mL namun kurang dari 10 μIU/mL dan sebanyak 1 orang peningkatan kadar TSH > 10 μIU/mL. Sementara 5 orang mengalami penurunan TSH. Kesimpulan: Hasil penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan kadar TSH yang bermakna sebelum dan sesudah mendapat Etio. Kadar TSH bulan ke-6 cenderung meningkat dibandingkan dengan bulan ke-0.

Actions (login required)

View Item